1
1

Berikut Tips dari Allianz Indonesia untuk Anti Stres Hadapi Perubahan di 2024

Kecerdasan emosi sangat penting dalam dunia kerja karena dapat meningkatkan kolaborasi/teamwork. | Foto: Allianz Indonesia

Media Asuransi, JAKARTA – Perubahan adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari dan bisa sewaktu-waktu dihadapi setiap saat dalam hidup sehingga perlu dilakukan beberapa langkah penyesuaian, baik dalam kehidupan personal maupun profesional. Namun, perubahan seringkali tidak menyenangkan bahkan membuat cemas.

Sekalipun perubahan itu positif, seseorang bisa mengalami stres dan kehilangan kendali dalam proses penyesuaiannya. Mengapa demikian? Menurut Ahli Saraf Dean Burnett, secara alamiah, otak kita tidak menyukai ketidakpastian akibat perubahan dan segala sesuatu yang tidak pasti berpotensi menjadi ancaman.

Penelitian yang dipublikasikan di Nature Communications menunjukkan bahwa orang sebenarnya mengalami lebih banyak stres akibat ketidakpastian ini dibandingkan dengan perubahan itu sendiri. Dalam dunia pekerjaan, perubahan merupakan hal yang biasa terjadi seperti perubahan kepemimpinan atau kebijakan perusahaan.

|Baca: Bisnis Properti Diprediksi Tumbuh Positif di Tahun 2024

Karena itu, penting untuk bisa menavigasi perubahan tersebut agar bisa melewatinya dengan baik. Lalu bagaimana cara menavigasi perubahan? Menurut Analisa Widyaningrum, Psikolog Klinis yang ditemui pada sesi NgobrAZ (Ngobrol bareng Allianz Citizens), dengan tema ‘Fix You: Olah Hati, Ganti Mindset‘, perubahan dapat dinavigasi dengan cerdas secara emosi.

Analisa mengatakan kemampuan untuk mengolah emosi ini yang dapat membantu seseorang melewati segala tantangan yang dihadapi dalam pekerjaan. Menurutnya kecerdasan emosional adalah kemampuan manusia mengenali dan memahami emosinya lalu menggunakannya untuk mengelola diri sendiri dan hubungannya dengan orang lain.

Ia menjelaskan mengolah hati dan perasaan memang bukan perkara mudah. Banyak hal yang tidak bisa dikendalikan yang dapat membuat seseorang tidak nyaman terhadap perubahan. Namun demikian, bukan berarti membuat seseorang tersebut tidak kompeten.

|Baca: Peluang Cuan Bagi Investor dari Upaya Atasi Perubahan Iklim

“Penting bagi kita untuk memahami level kecerdasan emosi supaya kita bisa mengontrol perasaan dengan lebih baik,” kata Analisa, dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa, 9 Januari 2024.

Kecerdasan emosi sangat penting dalam dunia kerja karena dapat meningkatkan kolaborasi/teamwork. Karyawan juga mampu mengelola stress, tangguh menghadapi tantangan, dan mengatasi ketidakpastian secara efisien. Sehingga kinerja menjadi lebih produktif, pencapaian target meningkat, dan bisa berkontribusi positif terhadap budaya perusahaan.

Menimbulkan rasa lebih nyaman, tenang, dan percaya diri

Level kecerdasan emosi seseorang dapat terasa saat bekerja bersama orang tersebut. Bekerja dengan orang yang level kecerdasan emosinya tinggi menimbulkan rasa lebih nyaman, tenang, dan percaya diri. Hal ini dikarenakan orang tersebut memiliki kompetensi personal dan sosial yang baik.

Kompetensi personal yaitu mampu memahami emosi yang dimiliki dan mampu mengendalikannya dalam situasi sulit serta tetap profesional saat bekerja atau self-management. Orang yang memiliki self management yang baik dapat mengelola perasaannya untuk tidak berlarut-larut dalam kesedihan dan kekhawatiran.

Justru ia bisa menerima perubahan dengan cepat dan memikirkan langkah ke depan. Lalu, ia juga memiliki kompetensi sosial yaitu mampu memahami perasaan orang lain dan memiliki keterampilan mengelola hubungan dan membangun dinamika tim yang efektif.

|Baca: Peluang Allianz Life Garap Unitlink di Tahun Naga Kayu

Sebaliknya, tambahnya, jika bekerja dengan orang yang level kecerdasan emosinya rendah maka bukan tidak mungkin juga akan ikut terbawa merasakan sesuatu yang tidak nyaman, malas, bahkan cemas karena orang tersebut memancarkan aura serta emosi yang negatif.

“Di saat emotional brain kita merasakan sesuatu yang cukup dalam, rational brain lah yang membalikkan keadaan dan membawa kita kembali ke dunia nyata sehingga meskipun kita sedang merasa sedih, tidak nyaman, kecewa tapi kita tetap bangkit dan moving on,” tuturnya.

“Pada saat mengalami perubahan, kita boleh merasa tidak nyaman, panik, sedih, kecewa, tapi tidak perlu berlarut-larut. Semua orang yang mengalami perubahan dan mengalami hal yang tidak menyenangkan pasti akan mengalami syok. Namun jika kita memiliki kecerdasan emosi yang tinggi, kita bisa mengendalikan emosi tersebut dengan bijak,“ kata Analisa.

Psikolog muda yang akrab disapa Ana ini mengatakan kecerdasan emosi adalah sesuatu yang bisa dilatih dan distimulus dengan self-regulation. Ana membeberkan tips untuk meregulasi perasaan sehari-hari supaya seseorang dapat menerima dan merangkul perubahan dengan baik yakni:

  1. Setiap menghadapi sesuatu, amati dulu apa yang terjadi.
  2. Kenali emosi yang hadir, apakah marah, sedih, atau kecewa. Asah diri untuk melakukan rutinitas sederhana supaya bisa terkoneksi dengan emosi tersebut, misalnya, tulis segala perasaan di notes atau cerita ke orang yang tepat. Hal ini dapat membuat seseorang sadar emosi apa yang sedang hadir dalam diri.
  3. Setelah itu seseorang bisa menerima dan mengelola emosi tersebut dengan menerapkan mindfulness dan melakukan respons delay. Sebelum meluapkannya, hitung mundur 10 detik untuk memikirkan dengan matang apakah respons yang akan diberikan itu benar. Perlukah marah-marah? Menangis dan lainnya.
  4. Coba untuk membuka pandangan lebih jauh lagi dan lakukan reframe. Pahami bahwa ini adalah tantangan yang harus dihadapi. Semua orang bisa mengalami hal yang sama. Kita bisa memposisikan diri kita sebagai orang lain yang juga ikut merasakan perubahan. Ini yang dapat membangun bonding dalam pekerjaan.
  5. Ambil nafas, step back, ingat kembali long term goals kita sehingga apapun yang kita hadapi, kita bisa mengatasinya dengan baik.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Resmikan Bendungan Karian, Jokowi: Salah Satu Terbesar yang Dibangun di Indonesia!
Next Post Danareksa Berencana Terbitkan Obligasi Rp3 Triliun, Peringkat Diganjar idAA

Member Login

or