1
1

Kerugian Bencana Alam Global Tembus US$250 Miliar di 2023

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Bencana alam yang terjadi di seluruh dunia pada 2023 mengakibatkan kerugian sekitar US$250 miliar. Angka itu meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar U$250 miliar di mana kerugian yang diasuransikan US$95 miliar di 2023 dan di 2022 senilai US$125 miliar.

“Jumlah kerugian secara keseluruhan sama dengan rata-rata lima tahun. Sementara kerugian yang diasuransikan sedikit di bawah angka rata-rata sebesar US$105 miliar,” Jelas Chief Climate Scientist Ernst Rauch, dikutip dari laman Munich Re, Rabu, 10 Januari 2024.

Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, tidak ada bencana besar di negara-negara industri yang meningkatkan kerugian. Contohnya seperti Badai Ian pada 2022, yang menyebabkan kerugian keseluruhan sebesar US$100 miliar dan kerugian yang diasuransikan sebesar US$60 miliar.

|Baca: IFG Tunjuk Novi Imelda Jadi Direktur Baru Bahana TCW

Sebaliknya, statistik kerugian dicirikan oleh banyaknya badai regional yang parah. Kerugian akibat badai petir yang begitu besar belum pernah tercatat sebelumnya di Amerika Serikat maupun di Eropa, yakni aset-aset senilai sekitar US$66 miliar hancur di Amerika Utara, di mana US$50 milyar diasuransikan.

Sementara di Eropa angkanya mencapai US$10 miliar (€9,1 miliar), di mana US$8 miliar (€7,3 miliar) diasuransikan.

Perubahan iklim mendukung cuaca buruk

Sejumlah besar penelitian ilmiah menunjukkan bahwa perubahan iklim mendukung cuaca buruk dengan badai hujan es yang lebat. Demikian pula, statistik kerugian akibat badai petir di Amerika Utara dan wilayah lainnya menunjukkan tren yang meningkat.

Jumlah kematian yang disebabkan oleh bencana alam meningkat menjadi 74 ribu pada 2023, jauh di atas rata-rata tahunan selama lima tahun terakhir (10 ribu). Setelah bertahun-tahun relatif tenang, serangkaian gempa bumi dahsyat menyebabkan bencana kemanusiaan.

|Baca: S&P Global Market Intelligence: Nilai Multiple Hanover Cetak Level Tertinggi di 2023

Sekitar 63 ribu orang (85 persen dari total korban jiwa pada tahun itu) kehilangan nyawa akibat bahaya geofisika pada 2023, lebih banyak daripada kapan pun sejak 2010. Sebaliknya, kerugian ekonomi akibat bencana alam didominasi oleh badai dahsyat yakni 76 persen dari keseluruhan kerugian terkait dengan cuaca, sementara 24 persen disebabkan geofisika.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Startup Insurtech DigitalOwl Dapat Dana Segar US$12 Juta dari Raksasa RGA
Next Post BMKG Berhasil Identifikasi Sesar Baru, Penyebab Gempa Sumedang

Member Login

or