Media asuransi, GLOBAL – Catatan Aktuaris JP Morgan pada kuartal IV/2023 mengungkapkan prospek yang relatif optimistis untuk industri reasuransi. Hal tersebut didukung oleh tingkat kerugian bencana alam yang sedikit di bawah rata-rata selama periode tersebut.
Dilansir dari laman Insurance Business, Senin, 15 Januari 2024, JP Morgan memperkirakan, kerugian yang diasuransikan secara global dari bencana alam untuk kuartal IV/2023 berada di kisaran US$8-10 miliar. Kondisi itu menjadikannya kuartal yang lebih ringan dari rata-rata.
|Baca: Fitch Ratings Ramal Inggris dan Italia Bakal Cuan dari Lonjakan Premi di 2024
Menurut perkiraan Verisk, secara historis, rata-rata kerugian yang diasuransikan pada kuartal keempat adalah sekitar US$10 miliar selama abad ke-21. Kontributor signifikan terhadap kerugian ini adalah Badai Otis, yang menghancurkan Meksiko Selatan, menyebabkan kerugian yang diasuransikan diperkirakan sebesar US$3-6 miliar.
Total kerugian yang diasuransikan untuk 2023
Melihat cakupan yang lebih luas, JP Morgan memperkirakan, total kerugian yang diasuransikan untuk 2023 berada di kisaran US$90-100 miliar. Hal tersebut memposisikan tahun ini sebagai tahun yang lebih ringan dalam hal kerugian dibandingkan dengan tiga tahun sebelumnya di mana kerugian secara konsisten melebihi US$100 miliar.
|Baca: Musim Kampanye Pilpres, Investor Bisa Koleksi Saham Perbankan & Konsumer
Laporan tersebut mengaitkan lebih dari 50 persen kerugian selama tahun tersebut dengan badai konvektif yang parah (SCS) di Amerika Serikat.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News