1
1

Kinerja Perusahaan Asuransi Non-Jiwa Korsel Masih Kalah Saing dari Jepang

Ilustrasi. Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Perusahaan asuransi non-jiwa Korea Selatan saat ini hanya meraup kurang dari satu persen terhadap total keuntungan mereka di bisnis internasional. Sementara pesaingnya dari Jepang, yang sejak awal mengarahkan perhatian ke luar negeri, memperoleh 60 persen keuntungan dari operasi internasional.

Menurut laporan yang dikeluarkan oleh Institut Penelitian Asuransi Korea, tiga perusahaan asuransi besar Jepang, yakni Tokio Marine, MS&AD, dan Sompo Japan, menghasilkan 60 persen lebih dari total keuntungan mereka di operasi luar negeri pada paruh pertama tahun fiskal 2023 (April-September).

|Baca: Ini Dia Top 5 Reksa Dana Return Tertinggi YoY 12 Januari 2024

Dilansir dari laman Korean Business, Selasa, 16 Januari 2024, Tokio Marine, misalnya, mendapatkan 202 miliar yen (US$1,39 miliar) atau 73,3 persen dari total laba sebesar 275,5 miliar yen, yang berasal dari operasinya di luar negeri selama paruh pertama tahun fiskal.

Sementara itu, Sompo Japan dan MS&AD menghasilkan masing-masing 61,4 persen dan 40,4 persen dari total keuntungan mereka pada operasi internasional dalam periode yang sama.

Perusahaan asuransi Korea lebih berfokus di bisnis domestik

Namun, perusahaan asuransi Korea cenderung lebih berfokus pada bisnis domestik mereka. Menurut laporan dari Institut Keuangan Korea (KIF), pada akhir 2022, proporsi laba bersih dari operasi internasional perusahaan asuransi non-jiwa Korea hanya mencapai 0,52 persen, dengan pangsa aset bisnis mereka di luar negeri sebesar 1,68 persen.

Perusahaan asuransi non-jiwa Jepang telah memperluas jangkauan operasional mereka melalui penggabungan dan akuisisi (M&A) di luar negeri, didukung oleh sumber daya keuangan yang kuat.

|Baca: Aktivitas Ekonomi Global pada 2024 Masih Akan Hadapi Risiko dan Ketidakpastian

Sebagai contoh, Tokio Marine telah berhasil mengakuisisi HCC Insurance Holdings Inc di Amerika Serikat senilai US$7,5 miliar pada 2015 dan telah menyelesaikan lebih dari 60 kesepakatan M&A di negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Australia.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Ini Dia Top 5 Reksa Dana Return Tertinggi YoY 12 Januari 2024
Next Post Chandra Sakti Utama Leasing (CSUL Finance) Diganjar Peringkat idA+ Prospek Stabil

Member Login

or