Media Asuransi, GLOBAL – Sektor asuransi di India diproyeksikan menjadi yang paling cepat tumbuh di antara negara-negara G20. Hal tersebut dengan perkiraan pertumbuhan total premi asuransi sebesar 7,1 persen secara riil dari 2024 hingga 2028.
Hal itu diungkapkan oleh Swiss Re di mana pertumbuhan 7,1 persen dalam lima tahun mendatang jauh melampaui rata-rata pasar global sebesar 2,4 persen. Kemudian pasar berkembang sebesar 5,1 persen, dan pasar maju sebesar 1,7 persen.
|Baca: OJK Jelaskan Perlunya Kenaikan Modal, Size does Matters
Kemudian, Swiss Re Institute memproyeksikan total premi akan lebih dari dua kali lipat dalam hal inflasi selama dekade mendatang. Sementara tingkat penetrasi asuransi diperkirakan meningkat dari 3,8 persen saat ini menjadi 4,5 persen pada 2034.
Ekonomi India tetap kokoh
Dikutip dari laman Reinsurance News, Rabu, 17 Januari 2024, ekonomi India tetap kokoh dan diperkirakan tumbuh 6,7 persen pada 2023, didukung konsumsi pribadi dan investasi tetap, menurut perusahaan reasuransi tersebut. Pertumbuhan ini didorong oleh faktor ekonomi, pertumbuhan kelas menengah, inovasi, dan dukungan regulasi.
Menurut rencana strategis Otoritas Pengatur dan Pengembangan Asuransi India (IRDAI), pada 2047, semua warga negara diharapkan memiliki perlindungan asuransi jiwa, kesehatan, dan properti yang sesuai.
Dalam hal segmentasi, Swiss Re mencatat, pasar asuransi jiwa menyumbang sekitar tiga perempat dari total premi asuransi di India dan diperkirakan tumbuh dengan rata-rata tahunan sebesar 6,7 persen untuk periode 2024-2028. Sementara itu, premi non-jiwa (termasuk kesehatan) diperkirakan berkembang dengan rata-rata 8,3 persen selama periode yang sama.
Meskipun India rentan terhadap banyak bencana alam, dengan kerugian ekonomi tahunan rata-rata US$8 miliar dalam hal inflasi selama periode 2013-2022, namun analisis Swiss Re menunjukkan perlindungan asuransi terhadap risiko bencana alam masih rendah, dengan 93 persen paparan di India tidak diasuransikan.
|Baca: Rupiah Babak Belur Dihantam Dolar AS, Begini Tanggapan Pengamat!
Kepala Riset Ekonomi Grup & Sigma Bangalore Swiss Re Institute Mahesh H Puttaiah menyatakan, India telah membuat kemajuan yang signifikan dalam mengembangkan sektor asuransi, dan masih ada potensi pertumbuhan yang signifikan mengingat penetrasi asuransi yang rendah di negara ini.
“India juga telah mencapai kemajuan baik dalam langkah-langkah mitigasi risiko untuk siklon tropis, seperti pendirian sistem peringatan dini. Namun, masih banyak hal yang perlu dilakukan terutama terkait bahaya lainnya seperti banjir. Industri asuransi memiliki solusi untuk membantu individu dan perusahaan mengelola kerugian keuangan akibat bencana alam,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News