Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Rabu terpantau di area pelemahan. Indeks acuan saham Indonesia tak berhasil berbalik arah ke zona hijau di sepanjang hari ini seiring minimnya katalis positif baik dari dalam maupun luar negeri.
IHSG Rabu, 17 Januari 2024, perdagangan sore berakhir tertekan ke posisi 7.200, melemah 42 poin atau setara 0,58 persen ketimbang pagi tadi di 7.243. Level tertinggi di 7.252 dan terendah di 7.162. Volume perdagangan hari ini tercatat 23 miliar lembar saham senilai Rp11 triliun. Sebanyak 197 saham menguat, 333 saham melemah, dan 242 saham stagnan.
|Baca: Perlambatan Ekonomi Global Berpotensi Turunkan Kinerja Underwriting di Asuransi, Mengapa?
Sementara itu, saham-saham Wall Street terpantau melemah pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Kondisi itu terjadi karena pelaku pasar mempertimbangkan hasil laporan yang beragam dari bank-bank besar, sementara imbal hasil treasury AS terdorong lebih tinggi.
Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 0,6 persen menjadi 37.361,12. Sedangkan indeks S&P 500 berbasis luas turun 0,4 persen menjadi 4.765,98. Kemudian Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi merosot 0,2 persen menjadi 14.944,35.
Saham Goldman Sachs dan Morgan Stanley bergerak berlawanan arah karena Goldman melampaui perkiraan. Sementara Morgan Stanley terkena tuntutan hukum yang besar. Kemudian, imbal hasil obligasi Pemerintah AS tenor 10 tahun naik kembali di atas empat persen.
Suku bunga harus diturunkan di 2024
Di sisi lain, Gubernur Federal Reserve Christopher Waller mengatakan, bank sentral harus dapat menurunkan suku bunga pada 2024. Dirinya menambahkan suku bunga dapat diturunkan secara metodis dan hati-hati.
Boeing menjadi pecundang terbesar di Dow Jones, anjlok hampir delapan persen karena perusahaan tersebut mengumumkan peninjauan independen terhadap fungsi kontrol kualitasnya. Hal itu sebagai langkah terbaru menyusul insiden yang hampir menimbulkan bencana pada pesawat jet 737 MAX.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News