Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada penutupan perdagangan Rabu terpantau kian anjlok ketimbang pembukaan pada pagi tadi di Rp15.621 per US$. Sedangkan Bank Indonesia (BI) meyakini mata uang Garuda ke depan bakal bergerak stabil dengan kecenderungan menguat.
Mengutip Bloomberg, Rabu, 17 Januari 2024, nilai tukar rupiah perdagangan sore berakhir melemah ke posisi Rp15.643 per US$, tertekan 50 poin atau setara 0,32 persen. Hari ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.620 hingga Rp15.650 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp15.548 per US$.
|Baca: IHSG Sore Ambruk, 333 Saham Dapat Rapor Merah!
Di sisi lain, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 16-17 Januari 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 6,00 persen. Kemudian, suku bunga deposit facility dipertahankan di 5,25 persen dan suku bunga lending facility di 6,75 persen.
“Keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability, yaitu penguatan stabilisasi nilai tukar rupiah serta langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5 persen plus-minus satu persen pada 2024,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo.
Nilai tukar rupiah relatif stabil
Sementara itu, BI menyampaikan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada awal tahun ini hingga 16 Januari 2024 relatif stabil. BI meyakini ke depan nilai tukar rupiah akan tetap stabil dengan kecenderungan menguat. Adapun hingga 16 Januari 2024, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hanya melemah 1,24 persen dari Desember 2023 atau secara year to date (ytd).
“Hal ini terjadi berkat kebijakan stabilisasi Bank Indonesia serta kembali maksudnya aliran portofolio asing, sejalan dengan menariknya imbal hasil aset keuangan domestik dan tetap positifnya prospek ekonomi Indonesia,” kata Perry.
Menurut Perry, dengan data tersebut, perkembangan nilai tukar rupiah ini relatif lebih baik dibandingkan dengan mata uang regional lainnya. Ringgit Malaysia tercatat melemah lebih besar yakni 1,95 persen, baht Thailand turun 2,83 persen,dan won Korea Selatan tercatat melemah 3,2 4 persen.
“Ke depan, Bank Indonesia memperkirakan dan meyakini nilai tukar rupiah akan tetap stabil dengan kecenderungan menguat,” pungkas Perry.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News