Media Asuransi, JAKARTA – Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan akan lebih bergairah di tahun ini dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan dapat tembus level 7.800 di akhir tahun nanti. Katalis positif terutama datang dari kondisi perekonomian global yang akan lebih positif jika dibandingkan dengan tahun 2023 lalu.
“Latar belakang makro yang lebih positif bagi dunia investasi menjelang peralihan kebijakan moneter global ke arah yang lebih akomodatif pada tahun 2024, memberikan katalis positif yang dapat membuka peluang valuasi saham dihargai lebih tinggi,” kata Senior Portfolio Manager, Equity MAMI, Samuel Kesuma, dalam diskusi bertajuk “Indonesia Market Outlook: Keeping Up with 2024” secara daring pada Kamis, 18 Januari 2024.
|Baca juga: Market Brief: Wall Street Menguat Didorong Saham Teknologi
Menurutnya, saat ini valuasi saham Indonesia sudah jauh lebih rendah dibandingkan valuasi rata-rata selama sepuluh tahun terakhir. “Potensi pemangkasan suku bunga, stabilitas rupiah dan meningkatnya aktivitas perekonomian ditopang oleh distribusi belanja kampanye diharapkan menjadi katalis yang dapat mendorong pasar saham Indonesia menguat lebih lanjut,” tuturnya.
Samuel Kesuma maenambahkan bahwa optimisme terhadap peningkatan aktivitas perekonomian di tahun pemilu dan kondisi moneter yang lebih akomodatif, diharapkan dapat memperbaiki konektivitas antara makro domestik yang baik dan aliran likuiditas ke pasar saham Indonesia.
Pertumbuhan pendapatan perusahaan diperkirakan masih tumbuh dengan kecepatan yang relatif sehat pada tahun 2024. “Kami memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai level 7.800 di akhir tahun 2024,” katanya.
Potensi pemangkasan suku bunga, stabilitas rupiah, dan meningkatnya aktivitas perekonomian ditopang oleh distribusi belanja kampanye, diharapkan menjadi katalis yang dapat mendorong pasar saham Indonesia menguat lebih lanjut.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News