1
1

Yuk Kenali Istilah Saham Blue Chip untuk Investasi Jangka Panjang!

Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. | Foto: Ist

Media Asuransi, JAKARTA – Jika Anda rajin menyimak berita di portal berita daring atau talkshow TV tentang saham maka istilah blue chip tidak lagi asing terdengar di telinga. Biasanya investor pemula cenderung main aman dengan berinvestasi pada saham unggulan di Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni saham blue chip.

Lalu apa alasannya? Sebelum menggali potensinya, ada baiknya Anda memahami dulu apa yang dimaksud dengan saham blue chip.

Dilansir dari laman MNC Sekuritas, Minggu, 21 Januari 2024, saham blue chip atau saham lapis satu merupakan jenis saham yang memiliki kapitalisasi pasar besar dan di atas Rp10 triliun. Tahukah Anda, istilah blue chip awalnya berasal dari permainan poker. Dalam permainan poker, keping koin (chip) berwarna biru memiliki nilai tertinggi dari warna merah dan putih.

|Baca: Diisukan Mundur dari Kabinet, Sri Mulyani Justru Aktif Hadiri Pertemuan Global

Istilah blue chip dipakai dan dikenal secara luas di dunia saham setelah diperkenalkan oleh Oliver Gingold. Saat itu, Gingold melihat tren bahwa saham-saham seharga US$200-US$250 menarik minat investor. Sejak saat itu, penggunaan terminologi blue chip digunakan untuk saham-saham unggulan di dunia pasar modal.

Ciri khas saham blue chip

Saham blue chip memiliki beberapa khas tersendiri, salah satunya adalah memiliki kapitalisasi besar. Nilai kapitalisasi suatu perusahaan mampu mencapai nilai triliunan rupiah. Besarnya kapitalisasi pasar ini mampu membuat investor sulit dalam memanipulasi harga.

Selain itu, saham blue chip juga memiliki likuiditas yang bagus. Biasanya likuiditas ini dipengaruhi oleh jumlah saham yang dimiliki publik atau beredar di bursa. Makin banyak kepemilikan saham publik maka makin likuid pula saham tersebut.

Saham yang masuk ke dalam kategori blue chip biasanya juga telah sudah cukup lama lama terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan jangka waktu minimal lima tahun.

Kapitalisasi besar saham blue chip membuat saham-saham ini cenderung bergerak steady dan tidak terlalu liar. Anda tidak perlu takut dalam berinvestasi di saham blue chip karena biasanya perusahaan yang sahamnya tergolong blue chip bukan lagi perusahaan yang bertumbuh, tetapi sudah termasuk dalam perusahaan yang mapan dan kuat.

Saham jenis ini sangat cocok untuk Anda yang ingin berinvestasi jangka panjang. Pada saat pergerakan market tidak menentu, saham blue chip biasanya cenderung stabil.

Namun, bukan berarti saham blue chip tidak akan mengalami penurunan, tetapi saham-saham blue chip biasanya paling cepat pulih dibandingkan dengan saham small atau mid-caps. Namun demikian, berinvestasi di saham blue chip butuh modal yang lebih tinggi karena biasanya harga per lot lebih tinggi dari saham lainnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Intip Kisah Penjual Makanan Pedas yang Cuan Ratusan Juta via Tokopedia
Next Post Ivan Jaya: Utamakan Team Work dan Strategi

Member Login

or