Media Asuransi, GLOBAL – Pemerintah Pakistan memutuskan untuk meningkatkan modal disetor dari perusahaan asuransi jiwa milik negara sebesar Rs1,2 miliar. Keputusan itu dengan tujuan menghindari denda keuangan dari Uni Emirat Arab (UEA).
Langkah ini dilakukan guna memenuhi persyaratan regulasi UEA, di mana State Life Insurance Corporation (SLIC) mengoperasikan cabang yang melayani warga Pakistan yang bekerja di luar negeri, demikian diungkapkan oleh sumber-sumber.
|Baca: 7 Perusahaan Asuransi Masuk Pengawasan Khusus OJK, Legislator: Peringatan Awal kepada Industri!
Modal disetor dari SLIC, yang merupakan perusahaan asuransi jiwa terbesar di Pakistan, akan ditingkatkan menjadi Rs8 miliar dari sebelumnya Rs6,2 miliar. Sementara itu, modal saham yang diotorisasi juga akan dinaikkan menjadi Rs9 miliar dari sebelumnya Rs8 miliar, seperti yang disampaikan oleh sumber-sumber.
“Sangat penting untuk memenuhi kondisi regulasi Pemerintah Uni Emirat Arab, karena keterlambatan dalam pemenuhan kondisi tersebut dapat mengakibatkan State Life Insurance Corporation dihadapkan pada denda keuangan,” ungkap sumber tersebut, dikutip dari laman International The News, Senin, 29 Januari 2024.
UEA mensyaratkan perusahaan asuransi asing memiliki modal disetor minimum sebesar 100 juta dirham agar dapat beroperasi di negara tersebut, dan memberlakukan denda bagi yang tidak mematuhi ketentuan tersebut, tambah sumber tersebut.
Modal disetor SLIC turun di bawah ambang batas akibat depresiasi rupee terhadap dirham UEA, menjadikan peningkatan modal disetor sebagai langkah yang tidak dapat dihindari, demikian diungkapkan oleh sumber tersebut.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
