Media Asuransi, GLOBAL – Indeks Dow Jones dan S&P 500 kembali mencetak rekor baru pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB). Kondisi itu terjadi dengan sesi yang baik mengawali minggu berita yang berat yang mencakup pendapatan raksasa teknologi dan keputusan suku bunga Federal Reserve.
Mengutip The Business Times, Selasa, 30 Januari 2024, Dow Jones Industrial Average naik 0,6 persen menjadi berakhir di 38.333, yang ketiga berturut-turut tertinggi sepanjang masa. Sementara S&P 500 kembali ke rekor tertingginya dengan kenaikan 0,8 persen menjadi 4.927. Sedangkan Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi naik 1,1 persen menjadi 15.628,04.
Jadwal pendapatan yang padat minggu ini mencakup sebagian besar raksasa teknologi terbesar, seperti Microsoft, induk Google, Alphabet, Apple, dan induk Facebook, Meta. Hasil minggu lalu dari Netflix memukau pasar, sementara raksasa teknologi Tesla merosot setelah laporan dan prospeknya mengecewakan.
|Baca: Cek Harga Bahan Pokok di Pasar Mungkid Magelang, Jokowi: Harganya Stabil
“Pasar bersiap agar The Fed kembali mempertahankan suku bunganya atau tidak berubah. Namun investor juga mengharapkan The Fed akan mengatakan inflasi cukup tepat sasaran dan berlabuh dengan baik,” kata Peter Cardillo dari Spartan Capital.
“Investor juga mencari kerangka waktu untuk penurunan suku bunga pertama,” tambah Cardillo.
Di sisi lain, dolar AS stabil pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB). Hal itu terjadi karena investor mengamati data ekonomi AS menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve minggu ini. Sementara euro melemah karena penentu suku bunga mempertimbangkan waktu penurunan suku bunga.
Dolar AS jadi 103,61
Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang rivalnya, naik kurang dari 0,1 persen menjadi 103,61 dan tetap mendekati level tertinggi enam minggu di 103,82 yang dicapai minggu lalu. Indeks ini ditetapkan untuk kenaikan dua persen pada Januari karena para pedagang mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga AS secara dini dan mendalam.
The Fed pada Desember mengejutkan pasar dengan mengambil sikap dovish, yang mengakibatkan para pedagang memperkirakan pelonggaran yang agresif, dan pemotongan suku bunga diharapkan dilakukan pada awal Maret.
Namun sejak itu, data ekonomi yang kuat dan penolakan dari para gubernur bank sentral telah mendorong para pedagang untuk menyesuaikan ekspektasi. Pasar saat ini memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 49 persen pada Maret, menurut alat CME FedWatch, dibandingkan dengan peluang sebesar 86 persen pada akhir Desember.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News