Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Selasa terpantau menguat. Perlahan tapi pasti sejumlah sentimen positif berdatangan dan membuat indeks acuan saham Indonesia berhasil keluar dari area negatif pada perdagangan pagi tadi.
IHSG Selasa, 30 Januari 2024, perdagangan sore berakhir menguat ke posisi 7.192, naik 35 poin atau setara 0,49 persen ketimbang pagi tadi di 7.157. Level tertinggi di 7.213 dan terendah di 7.133. Volume perdagangan hari ini sebanyak 20,8 miliar lembar saham senilai Rp10,39 triliun. Sebanyak 253 saham menguat, 276 saham melemah, dan 239 saham stagnan.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada penutupan perdagangan Selasa terlihat menguat ketimbang pembukaan pada pagi tadi di Rp15.803 per US$. Diharapkan katalis positif terus berdatangan dan membuat mata uang Garuda bisa kembali ke level Rp15.600 per US$.
|Baca juga: IHSG Perdagangan Pagi Bergerak di Area Negatif
Mengutip Bloomberg, kurs rupiah perdagangan sore berakhir menguat ke level Rp15.780 per US$ dengan year to date return di 2,47 persen. Hari ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.776 hingga Rp15.816 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp15.688 per US$.
Dow Jones dan S&P 500 cetak rekor baru
Di sisi lain, indeks Dow Jones dan S&P 500 kembali mencetak rekor baru pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB). Kondisi itu terjadi dengan sesi yang baik mengawali minggu berita yang berat yang mencakup pendapatan raksasa teknologi dan keputusan suku bunga Federal Reserve.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,6 persen menjadi berakhir di 38.333, yang ketiga berturut-turut tertinggi sepanjang masa. Sementara S&P 500 kembali ke rekor tertingginya dengan kenaikan 0,8 persen menjadi 4.927. Sedangkan Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi naik 1,1 persen menjadi 15.628,04.
Sedangkan dolar AS stabil pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB). Hal itu terjadi karena investor mengamati data ekonomi AS menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve minggu ini. Sementara euro melemah karena penentu suku bunga mempertimbangkan waktu penurunan suku bunga.
Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang rivalnya, naik kurang dari 0,1 persen menjadi 103,61 dan tetap mendekati level tertinggi enam minggu di 103,82 yang dicapai minggu lalu. Indeks ini ditetapkan untuk kenaikan dua persen pada Januari karena para pedagang mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga AS secara dini dan mendalam.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News