Media Asuransi, GLOBAL – Harga minyak turun lebih dari dua persen pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Pelemahan terjadi setelah laporan yang tidak berdasar mengenai gencatan senjata antara Israel dan Hamas serta setelah pemadaman listrik memaksa kilang besar Amerika Serikat (AS) untuk tutup.
Mengutip The Business Times, Jumat, 2 Februari 2024, minyak mentah berjangka Brent turun US$1,85 atau 2,5 persen menjadi US$78,70 per barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS turun US$2,03 atau 2,7 persen menjadi US$73,82.
Seorang pejabat Qatar mengatakan bahwa belum ada gencatan senjata, namun mengulangi bahwa Hamas telah menerima proposal gencatan senjata yang dibuat awal pekan ini secara positif.
|Baca: Pemerintah Tetapkan Kenaikan Gaji PNS Dibayar Maret 2024
Ketegangan di Timur Tengah belakangan ini mendorong kenaikan harga minyak. Serangan pasukan Houthi yang berbasis di Yaman terhadap kapal-kapal di Laut Merah terus berlanjut, sehingga meningkatkan biaya dan mengganggu perdagangan minyak global.
Emas dunia menguat
Di sisi lain, harga emas dunia menguat pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumag pagi WIB), karena investor tetap berharap bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga secara signifikan tahun ini. Harapan itu tetap ada meski bank sentral AS menolak gagasan penurunan suku bunga pada Maret.
Harga emas di pasar spot naik 0,4 persen menjadi US$2.045,65 per ons pada pukul 02.13 GMT. Pada Rabu waktu setempat (Kamis WIB) emas batangan menyentuh level tertinggi dalam lebih dari dua pekan di angka US$2.055,89 sebelum memangkas kenaikannya untuk mengakhiri sesi dengan kenaikan 0,1 persen. Emas berjangka AS turun 0,2 persen menjadi US$2.063,20.
The Fed membiarkan suku bunga tidak berubah dan menghilangkan gagasan bahwa bank sentral AS dapat menurunkan suku bunga di musim semi. The Fed menghilangkan referensi lama mengenai kemungkinan kenaikan lebih lanjut dalam biaya pinjaman.
Sementara itu, perak di pasar spot naik 0,3 persen menjadi US$22,97 per ons, platinum naik 0,2 persen menjadi US$919,95, dan paladium naik 0,4 persen menjadi US$980,34.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News