Media Asuransi, GLOBAL – Aktivitas kesepakatan global, yang mencakup pendanaan modal ventura (VC), tetap lemah pada tahun 2023. Pasar-pasar utama seperti AS, China, India, dan Inggris juga mencatat penurunan volume dan nilai kesepakatan pendanaan VC.
Namun, meskipun mengalami kemunduran, Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kesepakatan modal ventura bernilai tertinggi pada tahun 2023, diikuti oleh China.
GlobalData, perusahaan data dan analitik terkemuka, mengungkapkan kedua negara ini secara kolektif menyumbang 70% dari total jumlah kesepakatan VC bernilai tinggi yang diumumkan secara global pada tahun 2023.
|Baca juga: Strategi Investor Modal Ventura (VC) Alami Pergeseran pada 2023
Aurojyoti Bose, Analis Utama di GlobalData, mengatakan meskipun terdapat penurunan sentimen investor secara global karena tantangan makroekonomi, inflasi, kenaikan suku bunga, konflik yang sedang berlangsung, dan ketegangan geopolitik, negara-negara dengan ekosistem startup yang kondusif seperti AS tetap menjadi tujuan investasi yang menarik.
“Perusahaan-perusahaan VC telah bersikap hati-hati namun tidak segan-segan untuk memasang taruhan besar pada startup-startup menjanjikan dari negara-negara ini,” katanya dalam keterangan resmi yang dikutip, Rabu, 14 Februari 2024.
Analisis terhadap Basis Data Penawaran GlobalData mengungkapkan bahwa meskipun Amerika Serikat menguasai 49% pangsa pasar, China menguasai 21% pangsa volume transaksi modal ventura bernilai tinggi pada tahun 2023. Pasar-pasar ini juga dominan dalam hal nilai transaksi dengan pangsa masing-masing sebesar 50% dan 24%. masing-masing.
AS menyaksikan pengumuman 198 kesepakatan VC bernilai tinggi senilai US$48,4 miliar pada tahun 2023, sedangkan China, pasar teratas di kawasan Asia-Pasifik (APAC), menyaksikan pengumuman 86 kesepakatan VC bernilai tinggi senilai US$23,4 miliar.
|Baca juga: OJK Meluncurkan Roadmap Pengembangan Modal Ventura, Apa Saja Isinya?
Bose menambahkan menariknya, kawasan APAC merupakan rumah bagi lima dari 10 negara teratas berdasarkan volume transaksi bernilai tinggi pada tahun 2023.
Di antara 10 negara teratas, tiga negara berasal dari Eropa dan dua negara dari kawasan Amerika Utara. Inggris menempati posisi ketiga disusul India, Jerman, Prancis, Korea Selatan, Singapura, Kanada, dan india.
Bose menyimpulkan pentingnya 10 negara teratas dalam ekosistem startup global dapat dipahami dari fakta bahwa negara-negara tersebut secara kolektif menyumbang lebih dari 90% dari total jumlah kesepakatan VC bernilai tinggi yang diumumkan secara global serta nilainya pada tahun 2023.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News