Media Asuransi, JAKARTA – Angka backlog hunian yang masih dikategorikan tinggi masih menjadi suatu permasalahan yang perlu diperhatikan. Berdasarkan data Kementerian PUPR, masih dibutuhkan 11 juta hunian untuk mewujudkan Indonesia zero backlog.
Diperlukan kolaborasi dan sinergi dari setiap stakeholder yang proaktif diperlukan untuk menghasilkan solusi dari permasalahan tersebut. Sebagai langkah nyata dalam mengatasi backlog hunian di Indonesia, Perum Perumnas bersama para stakeholder terkait seperti Kementerian Keuangan dan Kementerian PUPR, BP Tapera, Bank BTN serta PT SMF telah membentuk ekosistem pembiayaan perumahan.
Dalam keterangan resmi Perumnas, Kamis, 15 Februari 2024, disebutkan bahwa terciptanya kolaborasi tersebut memiliki beberapa tujuan, diantaranya membentuk komitmen bersama untuk bersinergi dalam suatu forum antarinstitusi guna pengembangan perumahan sesuai dengan tupoksinya masing-masing. “Kemudian melalui ekosistem ini dapat disusun rekomendasi kebijakan penguatan pasar pembiayaan perumahaan,” jelasnya.
|Baca juga: Perumnas Jajaki Kerja Sama dengan ITJ Kembangkan Hunian Berkonsep TOD
Dalam satu tahun terakhir sejak penunjukan Sekretariat Ekosistem Pembiayaan Perumahan, berbagai program dan kebijakan telah berhasil direalisasikan. Antara lain pembuatan Policy Brief Optimalisasi FLPP, kerja sama dengan Bank Tanah, FGD bersama para pemangku kepentingan di sektor perumahan, dan lain sebagainya.
Guna menjaga keberlanjutan dari langkah-langkah positif tersebut, bersama para stakeholder ekosistem pembiayaan perumahan, Perumnas menandatangani Rencana Kerja Tahunan Ekosistem Pembiayaan Perumahan Tahun 2024. Rencana kerja ini mengusung empat program utama, yaitu Optimalisasi FLPP dan Pembentukan Dana Perumahan, Pengembangan Pembiayaan Rumah Hijau / Program IGAHP, Pengembangan Pembiayaan Perumahan untuk Sektor Informal, serta Kajian Perilaku Konsumen Sektor Perumahan untuk Penguatan Kebijakan Publik
Rencana kerja yang disusun dan telah disepakati tersebut selanjutya akan berperan sebagai basis monitoring dan evaluasi guna mengidentifikasi serta merekomendasikan arah pengembangan sektor pembiayaan perumahan. Kolaborasi dan sinergi yang terjalin antar-stakeholder Ekosistem Pembiayaan Perumahan, diharapkan dapat memunculkan solusi dari berbagai tantangan di bidang perumahan. Sehingga dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat dan secara berkelanjutan memajukan perekonomian Indonesia.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News