Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Kamis terlihat kokoh di area hijau. Katalis positif berupa kondusifnya Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 membuat investor percaya diri dengan perekonomian Tanah Air dan berdampak positif terhadap gerak indeks acuan saham Indonesia.
IHSG Kamis, 15 Februari 2024, perdagangan sore berakhir menguat ke posisi 7.303, menanjak 93 poin atau setara 1,3 persen ketimbang pagi tadi di 7.210. Volume perdagangan hari ini tercatat 21,10 miliar lembar saham senilai Rp15,96 triliun. Sebanyak 348 saham menguat, 201 saham melemah, dan 227 saham stagnan.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Kamis terpantau tertekan ketimbang pembukaan pagi tadi di Rp15.590 per US$. Sentimen positif dari Pemilu 2024 tidak bertahan lama untuk membuat mata uang Garuda bertahan di area penguatan.
|Baca juga: Dugaan Kecurangan Pemilu, Jokowi: Kalau Ada Laporkan ke Bawaslu dan MK!
Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan sore berakhir di Rp15.622 per US$, melemah 19 poin atau setara 0,12 persen dengan year to date return di 1,45 persen. Hari ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.550 hingga Rp15.640 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp15.530 per US$.
Wall Street lanjutkan kenaikan
Di sisi lain, bursa saham Wall Street melanjutkan kenaikannya pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). Penguatan itu menghilangkan kekhawatiran tentang inflasi yang telah berdampak buruk pada pasar di sesi sebelumnya.
Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik 0,4 persen menjadi 38.424,27. Kemudian indeks S&P 500 berbasis luas naik 1,0 persen menjadi 5.000. Sedangkan Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi melonjak 1,3 persen menjadi 15.859,15.
|Baca juga: Jokowi: Mobil Listrik Jadi Masa Depan Industri Otomotif Indonesia
Sedangkan dolar Amerika Serikat melemah dari level tertinggi barunya dalam tiga bulan terhadap sejumlah mata uang utama pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). Pelemahan terjadi karena investor mengkonsolidasikan keuntungan menyusul laporan inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan pada sesi sebelumnya.
Indeks dolar, yang mengukur nilai mata uang AS terhadap enam mata uang utama lainnya, tergelincir 0,1 persen menjadi 104,72, setelah menyentuh level tertinggi baru dalam tiga bulan di 104,97.
Data inflasi di Januari mendorong kembali spekulasi penurunan suku bunga Federal Reserve yang pertama pada pertengahan tahun. Greenback juga melemah terhadap yen setelah pejabat tinggi mata uang Jepang memperingatkan terhadap apa yang mereka gambarkan sebagai pergerakan yen yang cepat dan spekulatif.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News