Media Asuransi, JAKARTA – Digitalisasi menjadi suatu keniscayaan bagi sektor jasa keuangan, tidak terkecuali industri asuransi, yang dapat membuat operasional bisnis lebih efisien dan optimal. Digitalisasi menjadi strategi jitu untuk memperluas jangkauan ke nasabah ritel IFG Life.
Direktur Operasional dan Teknologi Informasi IFG Life, Iskak Hendrawan, mengatakan bahwa tren inovasi digital dari para pemain industri asuransi bakal mendorong penetrasi produk secara lebih luas di Indonesia.
IFG Life telah melakukan pengembangan berbagai platform digital untuk mengoptimalkan bisnis dan memudahkan para pemegang polis dalam mengakses layanan asuransinya, di mana pun dan kapan pun.
|Baca juga: IFG Life dan BPKP Kolaborasi Gelar Sosialisasi Fraud Control System
“Perseroan menghadirkan platform Life by IFG, yang dapat memudahkan nasabah untuk membeli berbagai produk asuransi sesuai dengan kebutuhannya dan untuk melakukan klaim. Dengan kemudahan yang dihadirkan oleh platform digital IFG Life, masyarakat khususnya pemegang polis semakin dimudahkan dalam mengakses layanan asuransi yang dibutuhkan secara cepat bahkan realtime, sehingga kepuasan mereka pun semakin baik,” ujar Iskak dalam keterangan resmi, Senin, 19 Februari 2024.
Menurutnya, dengan digitalisasi yang dilakukan, seluruh proses berasuransi mulai dari pencarian produk yang sesuai kebutuhan, pembelian polis, pencarian lokasi layanan kesehatan, hingga klaim menjadi lebih mudah.
“Setelah pemegang polis merasakan experience yang nyaman dan memudahkan bagi mereka, tidak sulit bagi mereka untuk kembali lagi membeli produk asuransi dari IFG Life. Ini membuat mereka puas, kembali lagi, sehingga pertumbuhan bisnis menjadi lebih berkelanjutan,” paparnya.
Iskak menambahkan bahwa pemanfaatan digitalisasi di IFG Life telah terealisasi untuk beberapa aspek bisnis, seperti operasional, pelayanan, hingga pemasaran, juga mencakup transformasi kultural bagi para sumber daya manusia (SDM).
IFG Life, tambahnya, membangun transformasi digital bukan sekadar untuk sisi penjualan, melainkan dalam operasional bisnis, pelayanan, serta penyesuaian desain produk dengan kebutuhan konsumen. Semua dalam rangka membangun pola pikir customer centric.
“Harapannya, upaya ini bisa mewujudkan pendekatan produk proteksi yang transparan dan kredibel, serta turut memperkuat lagi kepercayaan masyarakat terhadap industri asuransi di Tanah Air,” ungkapnya.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News