Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa pagi terpantau bergerak di area hijau. Indeks acuan saham Indonesia sukses berbalik arah di mana pada perdagangan kemarin terus mengalami tekanan di tengah sentimen rilis perhitungan cepat dari KPU.
IHSG Selasa, 20 Februari 2024, perdagangan pagi dibuka di posisi 7.296 dan tak lama menguat ke level 7.320. Posisi tertinggi di 7.329 dan terendah di 7.309. Volume perdagangan pagi tercatat 929 juta lembar saham senilai Rp625 miliar. Sebanyak 218 saham menguat, 142 saham melemah, dan 224 saham stagnan.
Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan Selasa terlihat melemah tipis ketimbang penutupan perdagangan di hari sebelumnya di Rp15.631 per US$. Sejauh ini belum ada katalis positif signifikan yang membuat mata uang Garuda terus menguat tajam.
|Baca juga: EXCL, GOTO, HMSP, dan PTRO Jadi Saham Layak Koleksi untuk Hari ini Selasa 20 Februari 2024
Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka tertekan di level Rp15.640 per US$ dengan year to date return di 1,69 persen. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.640 hingga Rp15.662 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp15,530 per US$.
Dolar AS menguat tipis
Sementara itu, dolar Amerika Serikat (AS) menguat tipis pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Penguatan terjadi setelah naik selama lima minggu berturut-turut didukung data inflasi yang kuat, sementara yen diperdagangkan mendekati level psikologis penting 150.
Indeks dolar, yang mengukur mata uang tersebut terhadap enam mata uang lainnya, terakhir naik 0,13 persen menjadi 104,35, setelah naik 0,18 persen pada minggu sebelumnya. Sedangkan pasar AS tutup untuk libur Hari Presiden, dengan volume perdagangan cenderung rendah sepanjang hari.
Nilai tukar naik ke level tertinggi sejak pertengahan November pada Selasa lalu menjadi 104,97 setelah angka menunjukkan inflasi AS lebih kuat dari perkiraan pada Januari, menyebabkan investor mengurangi jumlah penurunan suku bunga yang mereka perkirakan dari Federal Reserve tahun ini.
|Baca juga: Sang Sultan KPR di Indonesia
Sedangkan harga emas dunia naik tipis pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), terangkat oleh pelemahan dolar AS. Kondisi itu karena emas batangan pulih sebagian dari kemerosotan minggu lalu akibat data inflasi Amerika Serikat yang meredam prospek penurunan suku bunga lebih awal oleh Federal Reserve.
Harga emas di pasar spot naik 0,2 persen menjadi US$2.017,77 per ons, pada pukul 00.50 GMT. Bullion kehilangan 0,5 persen minggu lalu. Emas berjangka AS naik tipis 0,3 persen menjadi US$2.029,80 per ons. Indeks dolar AS turun 0,1 persen, membuat emas batangan yang dihargakan dalam greenback lebih terjangkau bagi pembeli di luar negeri.
Pekan lalu, emas batangan jatuh ke level terendah dalam dua bulan setelah data menunjukkan harga konsumen naik lebih dari perkiraan pada bulan lalu, namun emas menutup sebagian kerugiannya pada minggu ini setelah penjualan ritel AS turun lebih dari perkiraan pada Januari.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News