1
1

15 Insurtech yang Harus Diperhatikan di Asia pada Tahun 2023

Bisnis Platform asuransi digital Insurtech. | Foto: Ist

Media Asuransi, GLOBAL – Banyak negara di Asia juga dianggap sebagai negara berkembang dengan penetrasi asuransi yang rendah dan kesenjangan perlindungan yang besar. Hal ini memberikan peluang bagi para pendatang baru di pasar untuk meluncurkan penawaran baru dan memenuhi permintaan unik pelanggan lokal.

Seperti dilansir dari Insurtech Insight, Asia sudah siap untuk berkembang dalam hal pasar asuransi. Banyak negara di Asia memiliki populasi muda yang siap menerima teknologi seluler baru. Penetrasi seluler juga sangat tinggi terutama di negara-negara seperti Indonesia, India, Vietnam, serta Filipina, di mana orang-orang telah melewatkan langkah komputer di rumah dalam hal teknologi dan langsung beralih ke opsi seluler. Hal ini menjadikan lingkungan ini sebagai lahan subur bagi setiap perusahaan digital yang memiliki layanan berbasis aplikasi yang solid bagi para pelanggannya.

Kawasan Asia-Pasifik merupakan kawasan yang menjanjikan bagi perusahaan reasuransi yang ingin bertumbuh dan berekspansi. Dengan lonjakan pembangunan ekonomi dan pertumbuhan kelas menengah, negara-negara seperti India, China, dan Singapura menyaksikan peluang yang luar biasa dalam pasar asuransi mereka.

|Baca juga: Pendanaan Insurtech Turun ke Level Tahun 2018

Di India, premi asuransi diantisipasi akan mengalami tingkat pertumbuhan tahunan yang kuat sebesar 9 persen selama satu dekade mendatang. Proyeksi ini menggarisbawahi meningkatnya kesadaran masyarakat India mengenai pentingnya perlindungan asuransi dan meningkatnya daya beli masyarakatnya.

Pasar asuransi China diperkirakan akan mengalami pertumbuhan yang substansial, dengan proyeksi peningkatan tahunan sebesar 7,2% antara tahun 2021 dan 2026. Kelas menengah yang berkembang di negara ini dan penekanan yang semakin besar pada manajemen risiko dan keamanan finansial berkontribusi pada perkiraan positif ini.

Sementara itu, Singapura telah muncul sebagai pusat asuransi yang berkembang pesat di kawasan ini. Pada tahun 2022, negara kota ini mengalami tingkat pertumbuhan sebesar 15% di sektor asuransinya. Lokasi Singapura yang strategis, kerangka peraturan yang kuat, dan ekosistem yang inovatif telah menarik perusahaan asuransi domestik dan internasional, sehingga menumbuhkan pasar yang dinamis.

Perusahaan reasuransi yang ingin memperluas pijakan mereka di kawasan Asia Pasifik, tren ini menyoroti potensi besar dan prospek menguntungkan yang menanti mereka. Dengan memanfaatkan permintaan yang terus meningkat terhadap produk asuransi dan memanfaatkan karakteristik unik dari setiap pasar, perusahaan dapat memposisikan diri mereka untuk pertumbuhan dan kesuksesan yang berkelanjutan di kawasan yang dinamis ini. Berikut daftar 15 perusahaan tersebut.

1.   PolicyBaazar (India)

2.   CarDekho (India)

3.   Waterdrop Inc. (Tiongkok)

4.   ZhongAn (Tiongkok)

5.   Bolttech (Singapura)

6.   Digit Insurance (India)

7.    SingLife (Singapura)

8.   Acko (India

9.   SmartHR (Jepang)

10.  Hyphen Group (Hong Kong)

11.  BankBazaar.com (India)

12.  Turtlemint (India)

13.  SundayInsurance (Thailand)

14.  OneDegree (Hong Kong)

15.  Bowtie (Hong Kong)

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Menteri PUPR Tinjau Penanganan Pasca Bencana Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru
Next Post Kapasitas Lebih Mudah Tersedia Selama Renewall Pertengahan Tahun 2023

Member Login

or