Media Asuransi, GLOBAL – Laporan terbaru dari Economist Impact yang ditugaskan oleh Prudential plc menyatakan kekhawatiran biaya dan ketidakpastian cakupan asuransi mendorong banyak warga Singapura untuk menunda perawatan medis. Kondisi itu menyoroti perlunya perusahaan asuransi untuk meningkatkan transparansi biaya dan panduan pasien.
Melansir Insurance Asia, Jumat, 14 November 2025, laporan berjudul ‘Patient Voices Singapore: Towards More Informed and Seamless Care‘ menemukan sebanyak 83 persen responden telah menunda perawatan medis dalam setahun terakhir.
Hampir seperempat yakni 23 persen mengatakan mereka menunda perawatan karena kekhawatiran biaya, sementara lebih dari enam dari 10 responden khawatir tidak mampu membayar perawatan yang mereka butuhkan. Sekitar setengahnya mengatakan tagihan medis mereka lebih tinggi dari yang diperkirakan.
Chief Health Officer Prudential Singapore Sidharth Kachroo mengatakan perusahaan asuransi kesehatan memiliki peran kunci dalam memastikan pasien memahami apa yang ditanggung, apa yang dibayarkan langsung, dan bagaimana mengakses perawatan secara efisien.
Ia mencatat kemitraan rumah sakit pilihan Prudential membantu memberikan kepastian biaya yang lebih besar kepada pemegang polis, karena biaya disepakati di muka dan petugas concierge di tempat membantu menjawab pertanyaan polis. Studi juga menemukan ketidakpastian tentang di mana harus berobat memperparah masalah ini.
Sebanyak 61 persen responden mengatakan mereka tidak memiliki informasi yang cukup untuk membuat keputusan pengobatan, sementara 60 persen mengatakan mereka sering tidak tahu ke mana harus pergi ketika merasa tidak sehat.
Kachroo mengatakan meskipun sistem layanan kesehatan Singapura kuat, namun meningkatkan kesadaran akan dukungan yang tersedia di sektor publik dan swasta merupakan kunci untuk membantu pasien merasa lebih percaya diri dalam mencari perawatan.
CEO Kesehatan Prudential plc Arjan Toor menambahkan perusahaan asuransi dapat mempermudah perjalanan pasien dengan membantu nasabah menemukan dokter yang tepat, memahami manfaatnya, dan mengantisipasi biaya.
Laporan tersebut mensurvei 1.024 orang dewasa di Singapura antara April dan Mei 2025 dan menggarisbawahi meningkatnya peran perusahaan asuransi dalam meningkatkan keterjangkauan, edukasi, dan akses dalam sistem layanan kesehatan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
