Media Asuransi, GLOBAL – The Toa Reinsurance Company mengungkapkan bahwa tiga grup asuransi non-jiwa terbesar di Jepang kini telah memposisikan bisnisnya di luar negeri sebagai pendorong pertumbuhan industri.
Dalam laporannya yang dikutip dari laman Asian Insurance Review dengan judul “Japan’s Insurance Market 2023” yang dirilis awal bulan ini, Toa Re mengatakan bahwa Tiga Besar perusahaan secara agresif mengimplementasikan inisiatif seperti membentuk aliansi bisnis dengan perusahaan asuransi asing dan melakukan M&A.
Pendapatan premi bersih mereka dari bisnis luar negeri pada tahun keuangan yang berakhir pada 31 Maret 2023 (FY2022) sekitar 4 kali lipat dari FY2013, dan bisnis luar negeri menyumbang sekitar 32% dari pendapatan premi bersih mereka.
|Baca juga: Presiden Sompo Jepang Mengundurkan Diri Skandal Penipuan Asuransi Bigmotor
Dengan fokus pada asuransi jiwa dan non-jiwa, ketiga grup ini memperluas dan memperkuat berbagai bidang berdasarkan sinergi dengan produk asuransi dan promosi InsurTech, termasuk layanan keuangan, solusi dan layanan risiko, keperawatan dan perawatan lansia, perawatan kesehatan, dan digital. Mereka meningkatkan aliansi dan investasi di berbagai perusahaan di luar negeri termasuk perusahaan rintisan AI dan perusahaan insurtech.
Perkembangan bisnis ketiga grup di segmen asuransi non-jiwa
Mitsui Sumitomo Insurance mengakuisisi operasi asuransi umum dari perusahaan Inggris, Aviva, pada tahun 2004 dan menjadikan Aviva sebagai basis untuk berkembang di kawasan ASEAN. Pada tahun 2015, perusahaan grup MS&AD lainnya, Aioi Nissay Dowa Insurance, mengakuisisi Box Innovation Group, sebuah perusahaan asuransi mobil telematika besar di Inggris.
Selanjutnya, MS&AD Insurance Group Holdings Inc memperkuat bisnis reasuransi dan lini khusus dengan menyelesaikan akuisisi Amlin dari Inggris pada tahun 2016. Perusahaan ini juga mengakuisisi perusahaan asuransi Singapura, First Capital Insurance pada tahun 2017, mengelola agen umum AS, International Transportation and Marine Office pada tahun 2021 dan perusahaan asuransi AS, Transverse Insurance Group pada tahun 2022.
|Baca juga: Swiss Re: Gempa Bumi di Jepang Dapat Menyebabkan Kerugian yang Diasuransikan hingga US$150 Miliar
Sejak 2014, Sompo Holdings telah membuat kemajuan yang signifikan dalam bisnis luar negerinya dengan mengakuisisi perusahaan asuransi khusus terkemuka di Inggris, Canopius Group (yang kemudian dijual pada tahun 2017) dan perusahaan asuransi dan reasuransi di Amerika Serikat, Endurance Specialty Holdings (sekarang disebut Sompo International Holdings).
Sompo International telah menjadi perusahaan inti mereka dalam menjalankan bisnis di luar negeri. Perusahaan ini mengakuisisi penyedia asuransi pertanian AS, Diversified Crop Insurance Services pada tahun 2020, dan mengumumkan akuisisi perusahaan asuransi pertanian Italia, ARA 1857 pada tahun 2021, yang mendorong strateginya untuk memperluas bisnis asuransi pertanian. Sompo Holdings telah mengumumkan bahwa mereka akan memisahkan dan menjual bisnis asuransi konsumen Sompo Seguros di Brasil pada tahun 2023.
Tokio Marine Holdings telah mengejar peluang pertumbuhan dalam bisnis luar negerinya dengan mengakuisisi bisnis di negara-negara berkembang, serta perusahaan asuransi dengan lini khusus yang kuat di negara-negara maju. Sejak tahun 2008, Tokio Marine Holdings telah menyelesaikan akuisisi Kiln of Lloyd’s di Inggris, Philadelphia Consolidated Holding Corp di Amerika Serikat, Delphi Financial Group di Amerika Serikat, grup asuransi khusus, HCC Insurance Holdings di Amerika Serikat, dan Privilege Underwriters di Amerika Serikat.
Pada saat yang sama, Tokio Marine Holdings meninjau portofolio bisnisnya dan menjual anak perusahaan reasuransi Tokio Millennium Re pada tahun 2018. Pada tahun 2020, perusahaan ini mengumumkan tujuannya untuk mendirikan anak perusahaan asuransi non-jiwa baru di Kanada, dan pada tahun 2021, perusahaan grupnya, Tokio Marine Seguradora dan Caixa Seguridade di Brasil membentuk usaha patungan untuk menjamin hipotek dan asuransi pemilik rumah.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
1 
