Media Asuransi, JAKARTA – Dalam tiga tahun terakhir, Allianz Life Indonesia mencatat bahwa kanker menempati salah satu dari tiga penyakit kritis yang paling banyak diajukan klaimnya, yakni sebesar 31 persen, disusul oleh stroke dan serangan jantung. Hal ini menjadi pengingat bahwa penyakit serius dapat datang tanpa peringatan, dan masyarakat perlu mempersiapkan pelindungan yang mencakup bukan hanya aspek kesehatan, tetapi juga ketahanan finansial.
Berbicara tentang kanker, sering kali penyakit kritis ini dampaknya hanya dikaitkan secara fisik dan juga emosional, padahal satu dampak besar yang perlu menjadi perhatian adalah tekanan finansial yang juga menyertainya.
Berdasarkan studi dari Kementerian Kesehatan dalam Rencana Kanker Nasional 2024–2034, 79 persen pasien kanker mengalami toksisitas finansial, yakni kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar akibat tingginya biaya pengobatan, biaya tersebut melebihi 30% dari pendapatan rumah tangga.
|Baca juga: Allianz Catat 3 Jenis Klaim Kanker Tertinggi
Besarnya beban ini tidak hanya disebabkan oleh biaya pengobatan langsung, tetapi juga biaya tidak langsung, seperti transportasi, akomodasi, hingga kehilangan penghasilan selama pasien menjalani perawatan. Biaya pengobatan kanker serviks contohnya, dapat mencapai biaya hingga Rp120 juta per pasien. Tanpa dukungan keuangan yang memadai, kondisi ini dapat mengguncang stabilitas ekonomi keluarga.
International Day of Action for Women’s Health yang diperingati setiap 28 Mei menjadi saat yang tepat untuk kembali menyoroti pentingnya menjaga kesehatan perempuan secara menyeluruh. Tidak hanya dari sisi fisik, tetapi juga dari kesiapan dalam menghadapi risiko kesehatan jangka panjang, termasuk dari aspek perencanaan dan perlindungan finansial.
Salah satu isu krusial yang perlu mendapat perhatian lebih adalah kanker serviks, jenis kanker terbanyak kedua yang dialami perempuan di Indonesia. Ironisnya, sekitar 70 persen kasus kanker serviks terdiagnosis ketika sudah memasuki stadium lanjut, saat gejala mulai mengganggu aktivitas dan pilihan pengobatan menjadi lebih terbatas.
|Baca juga: BPJS Kesehatan Biayai Penyakit Kanker Total Capai Rp6,5 Triliun
“Kanker serviks masih menjadi tantangan kesehatan serius bagi perempuan Indonesia, tetapi sangat bisa dicegah dan ditangani jika dilakukan sejak awal. Kesadaran dan akses terhadap informasi serta layanan kesehatan adalah kunci. Allianz Life Indonesia ingin hadir sebagai mitra yang mendampingi perempuan dalam menjaga kesehatannya, tidak hanya melalui pelindungan finansial, tapi juga melalui edukasi yang relevan,” ujar Provider Credentialing & Claim Cashless Medical Advisor Allianz Life Indonesia, Maya Wardhani, dikutip dari keterangan resminya, Sabtu, 31 Mei 2025.
Melalui inisiatif #SheSecures, Allianz Indonesia terus mendorong pemberdayaan perempuan, tidak hanya melalui pelindungan finansial tetapi juga melalui edukasi kesehatan, Allianz Indonesia mengajak perempuan Indonesia untuk lebih peduli terhadap kesehatan reproduksi serta mengambil langkah pencegahan secara proaktif dalam mencegah penyakit kanker serviks.
Maya memaparkan beberapa langkah preventif yang dilakukan yaitu dengan mengenali dan memantau beberapa tanda kanker serviks yang perlu diwaspadai, seperti: perdarahan di luar siklus menstruasi atau setelah hubungan seksual. Keputihan tidak normal, berbau menyengat, atau bercampur darah. Nyeri pada panggul atau saat buang air kecil. Kelelahan berlebihan dan penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
“Segera periksakan diri ke tenaga medis jika mengalami gejala tersebut. Kanker serviks jika cepat terdeteksi secara dini akan berpeluang besar untuk sembuh, apalagi jika masih dalam stadium awal dan segera ditangani. Studi menunjukkan bahwa deteksi dini berperan signifikan dalam menurunkan angka kematian akibat kanker hingga 30–50 persen, terutama ketika disertai dengan intervensi tepat waktu dan pengobatan yang sesuai,” kata Maya.
Menurut Global Cancer Observatory, tanpa upaya pencegahan dan deteksi dini yang lebih luas, angka kejadian kanker di Indonesia diperkirakan akan meningkat hingga 63 persen pada tahun 2040. Untuk itu, Maya menjelaskan beberapa langkah pencegahan kanker serviks, yaitu:
Vaksinasi HPV: Vaksin seperti Gardasil 9 dapat melindungi dari sejumlah tipe HPV penyebab kanker serviks. Disarankan untuk diberikan sebelum seseorang aktif secara seksual.
|Baca juga: Kanker Usus di Usia Muda, Apa Faktor Gen?
Skrining rutin: Tes Pap smear atau HPV secara berkala dapat mendeteksi perubahan sel sebelum berkembang menjadi kanker.
Pola hidup sehat: Menerapkan gaya hidup aktif, konsumsi makanan bergizi, dan menghindari kebiasaan merokok dapat membantu memperkuat daya tahan tubuh dalam melawan infeksi.
Langkah-langkah preventif ini bukan hanya berperan penting dalam melindungi kesehatan, tetapi juga dapat menjadi kunci utama dalam mencegah terjadinya toksisitas finansial yang kerap menyertai penyakit kritis seperti kanker.
Memahami beban finansial yang besar akibat penyakit kritis, Allianz Indonesia melihat ini sebagai perhatian penting dan terus mengajak masyarakat untuk memiliki kesadaran yang tinggi akan langkah pencegahan sambil mempersiapkan rencana finansial yang lebih terjamin di masa depan. Untuk itu, Allianz Indonesia melalui produk Asuransi Allianz Critical Plus hadir memberikan solusi pelindungan terhadap berbagai kondisi penyakit kritis, termasuk kanker, dengan santunan tunai fleksibel yang dapat digunakan untuk biaya pengobatan maupun kebutuhan hidup sehari-hari yang tetap berjalan.
“Kami percaya bahwa menjaga kesehatan perempuan adalah investasi untuk masa depan keluarga dan masyarakat. Lewat edukasi yang tepat dan akses perlindungan yang luas, Allianz ingin setiap perempuan tetap dapat berdaya dan merasa didampingi dalam setiap fase kehidupannya, termasuk saat menghadapi risiko kesehatan,” papar Maya.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News