Media Asuransi, JAKARTA – Memiliki perlindungan asuransi kesehatan dan jiwa sangat penting untuk mengantisipasi kemungkinan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas keuangan di masa depan. Risiko kesehatan yang tak terduga, seperti penyakit kritis atau kecelakaan, bisa mengganggu kondisi finansial karena membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Dengan memiliki asuransi, nasabah dapat lebih tenang karena memiliki perlindungan yang membantu meringankan biaya medis dan memberikan rasa aman bagi diri sendiri dan keluarga. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi pemegang polis untuk memahami dengan jelas ketentuan dan manfaat yang tercantum dalam polis asuransi.
|Baca juga: Jenius Luncurkan Kartu Kredit yang Bisa Dipakai Bareng-bareng!
|Baca juga: Klaim Asuransi Kesehatan Melonjak, Bos Lifepal: Akses Terlalu Mudah Diberikan Tanpa Sistem Kontrol
Pemahaman yang baik mengenai perlindungan, manfaat, dan prosedur klaim akan memastikan nasabah dapat memanfaatkan perlindungan asuransi secara optimal ketika dibutuhkan. Mengutip Allianz Indonesia, Sabtu, 17 Mei 2025, beberapa hal yang perlu diketahui dan penting untuk dilakukan oleh calon nasabah dan nasabah asuransi jiwa dan kesehatan, yakni:
1. Memahami dengan baik ketentuan polis asuransi
Sebelum membeli asuransi, calon nasabah perlu memahami secara menyeluruh manfaat produk dan ketentuan-ketentuan yang tercakup di dalamnya.
2. Mengungkapkan kondisi kesehatan secara transparan
Nasabah harus mengungkapkan kondisi dan riwayat kesehatan dengan lengkap dan jujur sesuai kondisi sebenarnya ketika mengisi Surat Pengajuan Asuransi Jiwa (SPAJ). Kondisi kesehatan maupun riwayat pengobatan yang pernah ada sebelumnya dan tidak diungkapkan secara jujur dapat terungkap di masa mendatang, sehingga perusahaan asuransi berhak menolak karena ada kondisi yang sebenarnya di luar cakupan atau tidak memenuhi ketentuan perlindungan dalam polis.
- Pre-existing condition adalah riwayat penyakit yang sudah ada sebelum Anda membeli polis asuransi. Mengungkapkan kondisi ini dengan jujur akan membantu memastikan Anda mendapatkan manfaat perlindungan yang optimal.
- Kondisi non-disclosure: Jika Anda mengajukan klaim atas kondisi medis yang ternyata sudah pernah dialami sebelumnya dan tidak diinformasikan sebelumnya, perusahaan asuransi berhak menolak klaim tersebut.
3. Memeriksa manfaat perlindungan secara detail
Pastikan Anda memahami dengan jelas manfaat yang berlaku untuk penyakit atau kejadian tertentu, termasuk pengecualian-pengecualian yang mungkin ada. Produk asuransi dapat memberikan manfaat yang berbeda-beda, beberapa produk mungkin memiliki syarat maupun pengecualian untuk kondisi penyakit tertentu.
|Baca juga: Rivan A Purwantono Jadi Dirut Jasa Marga
|Baca juga: Allianz Utama Catatkan Laba Bersih Rp27,7 Miliar di 2024
4. Membayar premi tepat waktu
Pastikan untuk membayar premi secara rutin dan tepat waktu. Pembayaran yang tertunda atau tidak terbayar dapat mengakibatkan polis menjadi tidak aktif, sehingga klaim dapat ditolak.
5. Memahami prosedur pengajuan klaim dengan baik
Ketahui prosedur yang diperlukan untuk mengajukan klaim dan pastikan Anda mengikuti langkah-langkah yang benar agar klaim Anda dapat diproses tanpa hambatan. Mulai dari pengisian formulir, verifikasi dokumen, dan tata cara lainnya.
6. Perhatikan waktu pengajuan klaim
Pengajuan klaim dengan cara reimbursement yang terlambat bisa menyebabkan klaim ditolak. Pastikan Anda mengajukan klaim sesegera mungkin setelah kejadian yang dilindungi oleh polis.
|Baca juga: KPK Limpahkan Berkas Perkara Kasus Investasi Fiktif Taspen ke Jaksa Penuntut Umum
|Baca juga: 18 Calon Wakil Ketua Dewan Komisioner LPS Lolos Seleksi Tahap I, Termasuk Dirut Jasindo
7. Memiliki dan menyimpan dokumen pendukung dengan lengkap
Simpan semua dokumen yang mendukung klaim, seperti bukti pembayaran, surat keterangan medis, resep obat, atau laporan rumah sakit. Dokumen yang lengkap dan sah dapat memperlancar proses klaim.
8. Memilih asuransi dengan reputasi yang baik
Pilih perusahaan asuransi yang terpercaya, menawarkan pilihan produk yang dapat memenuhi kebutuhan perlindungan yang tepat, memberikan layanan yang baik untuk nasabah, dan memiliki rekam jejak yang kuat dalam membayarkan klaim kepada nasabahnya.
9. Menjaga kesehatan secara proaktif
Untuk mendapatkan kualitas hidup yang baik, penting bagi setiap orang menjalani gaya hidup sehat dan melakukan pemeriksaan medis secara rutin agar tetap dalam kondisi baik dan mengurangi kemungkinan terjadinya risiko sakit.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News