Media Asuransi, JAKARTA – Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menilai bahwa tahun 2026 akan menjadi momentum penting bagi industri asuransi jiwa nasional. Peluang pertumbuhan disebut masih sangat besar, didorong oleh meningkatnya kesadaran masyarakat serta percepatan transformasi digital di sektor asuransi.
Direktur Eksekutif AAJI, Togar Pasaribu menjelaskan bahwa dalam beberapa tahun terakhir jumlah tertanggung terus menunjukkan tren kenaikan. Hal tersebut mencerminkan meningkatnya kebutuhan terhadap perlindungan keuangan.
“Peluang pertumbuhan industri asuransi jiwa masih sangat terbuka. Kesadaran berasuransi terus meningkat, sebagaimana terlihat dari pertumbuhan jumlah tertanggung dalam beberapa tahun terakhir,” ujar Togar kepada Media Asuransi secara tertulis, dikutip Rabu, 26 November 2025.
Ia menjelaskan bahwa digitalisasi seluruh lini bisnis menjadi eskalator penting mulai dari distribusi, layanan nasabah, hingga proses underwriting.
Meski peluang pertumbuhan cukup besar, Togar menegaskan bahwa industri tetap menghadapi sejumlah tantangan yang perlu diantisipasi. Salah satunya adalah masih rendahnya pemahaman masyarakat terhadap produk asuransi, meski minat untuk berasuransi meningkat.
|Baca juga: AAJI Optimistis Pertumbuhan Asuransi Jiwa Solid di Akhir 2025
“Literasi dan edukasi masyarakat perlu terus ditingkatkan, agar tingginya kesadaran berasuransi juga diimbangi dengan pemahaman yang baik terhadap produk yang dibeli,” ujarnya.
Selain itu, ketidakpastian perekonomian global dan volatilitas pasar keuangan juga menjadi faktor eksternal yang dapat memengaruhi daya beli serta kinerja investasi industri asuransi jiwa di Indonesia.
Tahun 2026 juga menjadi fase penting karena sejumlah kebijakan baru akan mulai diterapkan oleh regulator. Kebijakan tersebut mencakup penguatan permodalan serta regulasi asuransi kesehatan.
“AAJI memandang hal ini sebagai momentum untuk memperkuat fondasi industri, meningkatkan kepercayaan publik, dan memperluas inklusi perlindungan keuangan di Indonesia,” tutup Togar.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
