Media Asuransi, JAKARTA – Direktur Eksekutif Dewan Asuransi Indonesia (DAI) & Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), Erwin Noekman mengatakan asuransi Syariah optimistis untuk pertumbuhan pada 2023 dan seterusnya hingga 12%.
“Jika merujuk pada data historical, industri asuransi Syariah di 2023 dan ke depannya akan tetap mampu menembus 2 digit, mungkin dipertimbangkan hingga 12% growth,” kata Erwin pada Kamis, 9 Februari 2023.
|Baca juga: Premi Bruto Asuransi Umum: Turun pada 2020, Bangkit pada 2021
Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Hastanto Sri Margi Widodo, bahwa pertumbuhan pada asuransi umum juga berada di jalur positif.
“Kalau target 5 sampai 7, saya melihat bisa lebih tinggi lagi, karena terkait dengan peningkatan suku bunga yang ada di market global, jadi cost of goods sold asuransi umum memang naik cukup signifikan dari 30% hingga 50%, tapi di sisi lain memang kenaikan dari aset-aset yang diasuransikan terkait dengan inflasi juga akan meningkatkan pertumbuhan premi,” kata Hastanto.
Erwin menambahkan, sejak masa pandemi 3 tahun terakhir, industri asuransi mencatatkan pertumbuhan yang baik, dari sisi aset maupun kontribusi atau premi di konvensional.
“Tahun lalu kami tumbuh bahkan kalau secara estimasi ke depanpun, kami juga memperkirakan berdasarkan historical, dan juga penguatan yang ada dari UUD No 4 tahun 2023 PPSK, kami akan lebih menyakini insyahallah ke depannya akan lebih baik dan bisa menanggulangi yang mungkin diperkirakan orang-orang akan mengalami masa krisis atau resesi,” tambahnya.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
