Media Asuransi, JAKARTA – Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) kembali menyelenggarakan kegiatan tahunan yang bergengsi bagi industri asuransi umum dan reasuransi yang ke-29 pada 15-17 Oktober 2025.
The 29th Indonesia Rendezvous tahun ini digelar di Bali International Convention Centre (BICC), The Westin Resort Nusa Dua, Bali. Indonesia Rendezvous tahun ini mengusung tema “Empowering Trust: Connecting the World of Insurance and Reinsurance” dan bertujuan untuk menjadi forum strategis bagi pelaku industri untuk memperkuat kepercayaan, membangun kolaborasi lintas sektor, serta mendorong inovasi berkelanjutan di tengah dinamika global.

The 29th Indonesia Rendezvous tahun ini dihadiri oleh lebih dari 1.500 pelaku industri, terdiri dari pimpinan perusahaan asuransi dan reasuransi, regulator, investor, dan mitra industri yang berasal dari dalam serta luar negeri. Tahun ini para peserta berasal dari lebih dari 20 negara, termasuk Australia, Bahrain, Caymand, China, Perancis, Jerman, dan lain-lain, lebih beragam dari Indonesia Rendezvous tahun lalu yang hanya menjangkau 14 negara.
|Baca juga: Indonesia Rendezvous 2025, Membangun Kolaborasi Lintas Ekosistem Asuransi Asia
Acara ini dibuka dengan Reconnecting Dinner pada 15 Oktober 2025 yang menjadi sebuah ajang pertemuan informal dan penguatan jejaring antar peserta dari dalam serta luar negeri. Pada keesokan harinya, konferensi resmi The 29th Indonesia Rendezvous dibuka dengan sambutan oleh Ketua AAUI, Budi Herawan.

Dalam sambutannya, Budi Herawan menegaskan pentingnya kepercayaan sebagai landasan utama dalam industri asuransi. Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ogi Prastomiyono, juga memberikan sambutan mengenai pentingnya sinergi antara regulator dan pelaku industri untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan.
|Baca juga: Bos AAUI: Asuransi di Program MBG Buka Peluang Besar bagi Pelaku Industri
Dalam dua hari terakhir, The 29th Indonesia Rendezvous menghadirkan konferensi dengan topik yang beragam. Pada hari kedua, terdapat tiga topik konferensi yang diangkat, di antaranya Digitalisasi pada Industri Perasuransian Guna Mencapai Profitabilitas, Sinergitas Ekosistem Finansial Perasuransian, dan Perkembangan Industri Reasuransi. Pada hari terakhir, forum dilanjutkan dengan Breakout Session yang terdiri Forum CFO yang membahas regulasi keuangan dan pelaporan, Forum Direktur Teknik yang membahas tentang underwriting dan klaim, Forum Manajemen Risiko dan Kepatuhan, serta Forum CEO.
Puncak acara di hari terakhir ditutup oleh Executive Gathering yang merupakan sesi yang paling dinanti-nantikan oleh para peserta. Dalam forum eksklusif ini, para direksi dan komisaris perusahaan asuransi dan reasuransi berkesempatan untuk berdialog langsung dengan para tokoh penting, di antaranya adalah dengan sebagai Kepala Eksekutif Pengawas PPDP OJK, Ogi Prastomiyono, Direktur Eksekutif LPS, Suwandi, Wakil Ketua Dewan Pengawas Danantara Indonesia, Muliaman D. Hadad, dan Kepala Pusat Pembiayaan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, Ahmad Irsan A. Moeis.
Dalam forum ini, berbagai isu strategis menjadi sorotan, seperti implementasi POJK 23/2023 mengenai ketentuan ekuitas minimum, rancangan SEOJK tentang Kelompok Perusahaan Perasuransian berdasarkan Ekuitas (KPPE), penerapan PSAK 117, dan isu-isu industri lainnya.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
