Media Asuransi, JAKARTA – Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) resmi meluncurkan PT Pusat Informasi Data Industri Asuransi (PINDAI). Langkah itu merupakan sebuah inisiatif strategis yang dirancang untuk menjawab tantangan industri asuransi umum ke depan, terutama di tengah persaingan global yang semakin ketat.
Ketua Umum AAUI Budi Herawan menjelaskan pendirian PINDAI merupakan langkah antisipatif asosiasi dalam menghadapi dinamika industri. PINDAI didirikan sebagai badan hukum dengan struktur kepemilikan 95 persen AAUI dan lima persen PT Reasuransi MAIPARK Indonesia.
“Jadi ini (PINDAI) adalah cikal-bakal kita (AAUI) menjawab tantangan industri asuransi umum khususnya ke depannya, terutama dalam menghadapi persaingan global yang tajam,” ujar Budi, kepada Media Asuransi, Selasa, 18 November 2025.
Dia menjelaskan PINDAI memiliki tiga pilar utama. Pertama fokus pada pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM). Tidak hanya meningkatkan kompetensi teknis tetapi juga memperluas cakupan pengetahuan sesuai kebutuhan industri masa depan.
Budi menyampaikan pelatihan dalam PINDAI akan berupa sertifikasi yang dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). “Ke depannya pelatihan-pelatihan ini akan lebih tersinkronisasi, sehingga semua kebutuhan-kebutuhan industri ini bisa kita elaborate dalam satu wadah,” sebutnya.
Pilar kedua pembangunan database yang komprehensif dan up to date. Mengingat Indonesia saat ini belum memiliki basis data terintegrasi untuk seluruh lini usaha asuransi umum.
“Ini juga menjawab tantangan industri, karena data ini sangat penting bagi industri asuransi umum khususnya perasuransian. Kalau data kita lengkap, data kita up to date, apa pun yang akan kita lakukan, termasuk kebijakan yang sifatnya teknis, semua itu bisa kita lakukan,” ujar Budi.
Database ini akan mencangkup data teknis dan non-teknis, yang kemudian akan diolah oleh tenaga profesional, termasuk aktuaria. Nantinya dari pilar kedua ini menghasilkan referensi tarif pada masing-masing lini bisnis asuransi umum.
“Nah ini kita juga menuju ke sana karena paling tidak dengan data yang akurat dan perhitungan yang dihitung oleh aktuari ini, bisa kita keluarkan sebagai tarif referensi. Ini sangat penting, kita juga menghindari satu perang tarif ke depannya,” tutur Budi.
Database PINDAI juga akan mencangkup aspek keuangan dan investasi, termasuk pemetaan instrumen investasi yang paling relevan bagi perusahaan asuransi umum.
Pilar ketiga, yang paling dinanti industri, adalah pengembangan platform teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI). Sistem ini akan mendukung proses underwriting, klaim, hingga integrasi digital untuk perusahaan asuransi, terutama yang terkendala tingginya biaya digitalisasi.
AAUI bekerja sama dengan Peak3, perusahaan teknologi asal China yang siap menanamkan investasi sebesar US$2-US$3 juta ke dalam PINDAI. Penandatanganan MoU direncanakan dalam waktu dekat.
“Ini suatu kredit poin bagi kita untuk kita bisa bekerja sama dengan pihak luar. Peak3 ini adalah perusahaan dari China dan kami insyaAllah dalam waktu yang dekat segera akan menandatangani MoU dengan mereka. Sehingga 1 Januari 2026 kita sudah bisa jalan,” tegas Budi.
Melalui PINDAI, AAUI berharap dapat menghadirkan manfaat nyata bagi industri, khususnya anggota AAUI, melalui layanan yang terjangkau dan berkelanjutan. Saat ini AAUI tengah merampungkan susunan kepengurusan PINDAI yang akan diisi oleh tenaga profesional di bidangnya.
Seluruh struktur ditargetkan selesai pada Desember 2025, sehingga PINDAI dapat beroperasi penuh mulai 1 Januari 2026. “Jadi kita menghadapi suatu perubahan yang bisa dibilang radikal pada 2026. Namun kita menjawab tantangan yang ada di 2026 dengan mendirikan PT PINDAI ini,” tutup Budi.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Deprecated: Function WP_Query was called with an argument that is deprecated since version 3.1.0!
caller_get_posts is deprecated. Use ignore_sticky_posts instead. in /home/u1646792/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
