Media Asuransi, JAKARTA – Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) kemungkinan besar akan menyelenggarakan Indonesia Rendezvous 2022, setelah dua tahun terakhir event ini tak terselenggara akibat pandemi Covid-19. Skema travel bubble menjadi alternatif penyelenggaraan acara tahunan ini yang kemungkinan akan diselenggarakan di Bali.
Direktur Eksekutif AAUI, Bern Dwiyanto, menyampaikan bahwa keberhasilan pengendalian pandemi Covid-19, kemudian rata-rata orang sudah vaksin ketiga, membuat optimistis acara ini dapat terselenggara. Indonesia Rendezvous 2022 kemungkinan kembali diselenggarakan di Bali.
“Saya memang belum ada diskusi lebih lanjut dengan DPP mengenai Indonesia Rendezvous. Namun ada pesan dari Dewan Pengawas bahwa bila memungkinkan Indonesia Rendezvous diadakan kembali pada tahun ini. Mungkin karena sudah 2 tahun tidak bertemu dan orang asuransi itu ‘kan senangnya ngumpul. Kalau virtual, rendezvous-nya itu nggak dapat,” kata Bern kepada Media Asuransi, pertengahan Februari 2022.
|Baca juga: LSP AAUI Akan Jalankan Sertifikasi Kompetensi SDM Perasuransian
Menurut dia, Indonesia Rendezvous dapat dilakukan pada tahun ini dengan catatan ada 2 hal. Pertama, mungkin nanti yang akan terjadi adalah pesertanya lebih banyak dari Indonesia karena peserta yang dari luar negeri. “Saya tidak tahu kebijakan pemerintah ke depan akan seperti apa, nanti kita akan menyesuaikan. Namun menurut perkiraan saya, nanti pesertanya akan lebih banyak dari dalam negeri,” jelasnya.
Kedua, AAUI akan menyelenggarakan Indonesia Rendezvous dalam skema buble travel seperti yang sekarang banyak dilakukan. “Hal ini sempat saya usulkan juga kepada DPP. Jika itu bisa dilakukan, kelihatannya insyaallah Indonesia Rendezvous dapat diselenggarakan,” katanya.
Bern menambahkan, tentu saja rencana itu dapat terwujud jika kasus positif Covid-19 dapat terkendali. Banyak orang yang mengatakan bahwa Omicron itu beginning of ending, sehingga kita harapkan dapat terkendali, rata-rata orang sudah vaksin ketiga bahkan mungkin nanti keempat.
Kemudian kalau kita lihat, Kemenhub menyatakan bahwa akan ada 3 bandara internasional lagi yang akan dibuka termasuk bandara di Bali. Hal ini menandakan bahwa pemerintah cukup PD membukan Bali dan menerima kunjungan orang dari luar negeri melalui Bali.
“Ini merupaka indikasi yang bagus bahwa kita bisa punya acara di sana lagi dan kemungkinan orang dari luar negeri bisa datang. Entah dengan karantina sudah tidak diharuskan lagi, atau karantina masih berlaku namun kita dapat menyelenggarakan dengan skema buble travel itu,” jelas Bern Dwiyanto.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News