Media Asuransi, BALI – Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Budi Herawan, memperkirakan bahwa produk Insurtech akan tumbuh empat kali lipat di tahun 2021-2026 dan akan mencapai jumlah premi bruto dengan jumlah miliaran dolar.
“Hal ini didorong oleh meningkatnya kesadaran perlunya asuransi, meningkatnya penetrasi digital, penawaran produk yang lebih luas, dan faktor-faktor lainnya,” kata Budi Herawan saat acara Indonesia Rendezvous ke-27 di Bali, Jumat, 13 Oktober 2023.
Di Indonesia, lanjut Budi, pasar insurtech memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi juga akibat dari penawaran harga yang semakin kompetitif antarkorporasi dan pendistribusian produk yang semakin efisien melalui transformasi digital.
|Baca juga: Pentingnya Evolusi Insurtech agar Bertahan & Tumbuh Berkelanjutan
Kemudian dia katakan bahwa asuransi dinilai akan mengalami tren pertumbuhan yang kuat di masa depan mengingat adanya tingkat penetrasi yang rendah saat ini atau 3 persen dari populasi, sehingga terdapat peluang besar untuk meningkatkan penetrasi, serta pengaruh dari perubahan demografis di Indonesia.
“Segmen populasi yang lebih muda kemungkinan besar akan mendorong pertumbuhan produk asuransi,” ucapnya dalam acara Indonesia Rendezvous AAUI tahun 2023.
Pembayaran produk yang mampu diakses melalui jarak jauh atau menggunakan digital, dinilai akan mengurangi hambatan pada tiap transaksi dan dipercaya akan meningkatkan kepuasan nasabah.
“Masyarakat yang menggunakan layanan insurtech sangat puas dengan kenyamanan yang ditawarkan serta kemudahan menyelesaikan pembayaran dengan cepat. Selain itu, opsi pembayaran premi dengan harga yang kompetitif dan proses pengumpulan klaim yang lebih mudah menjadi pendorong utama pertumbuhan,” pungkas Budi.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News