Media Asuransi, TANGERANG – Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) kembali menggelar ajang penghargaan tahunan bergengsi yaitu AAUI The Most Inspiring Agent Award 2025 yang memasuki penyelenggaraan ke-7. Pada tahun ini, agen award diikuti oleh 15 finalis peserta dari 12 perusahaan asuransi di Indonesia.
Gelaran yang bertujuan memberikan penghargaan dan apresiasi kepada tenaga pemasar atau agen asuransi ini menjadi bentuk pengakuan atas kontribusi mereka dalam memajukan industri asuransi, memberikan literasi, serta memperluas pemahaman masyarakat terkait pentingnya proteksi.
Acara diselenggarakan bersamaan dengan AAUI Cup 2025 di Galaxy Sport Center, PIK 2. Pada tahun ini, penghargaan diberikan dalam empat kategori utama, yaitu:
Perusahaan dengan Jumlah Agen Terbanyak:
PT Asuransi Allianz Utama Indonesia
Perusahaan dengan Pertumbuhan Jumlah Agen Tertinggi:
PT Asuransi Allianz Utama Indonesia
Perusahaan dengan Kontribusi Terbesar dari Sektor Keagenan terhadap Total Gross Written Premium (GWP):
PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967
Perusahaan dengan Pertumbuhan dan Total GWP dari Sektor Keagenan Tertinggi:
PT Asuransi Simas Insurtech
Selain empat kategori tersebut, AAUI juga memberikan penghargaan khusus The Most Inspiring Agent 2025, yang pada tahun ini dianugerahkan kepada Priscilia Yuliana dari PT BRI Asuransi Indonesia.
Wakil Ketua AAUI sekaligus Ketua Penyelenggara AAUI Cup 2025 dan AAUI The Most Inspiring Agent Award 2025 Muhammad Iqbal menjelaskan kondisi ekonomi saat ini serta ruang lingkup agen asuransi umum yang tidak sebesar asuransi jiwa menjadi alasan kedua kegiatan digabungkan dalam satu tempat dan waktu.
“Tahun ini kita jadi satu di satu tempat, sehingga lebih guyub dalam artian tidak hanya karyawan dari semua perusahaan asuransi. Tetapi juga mereka bisa membawa keluarga dan seterusnya dan nanti bisa bertemu di satu tempat,” ujar Iqbal, kepada awak media, di Tangerang, Minggu, 16 November 2025.
Iqbal menambahkan kekompakan dan kebersamaan yang terbangun dari penyelenggaraan tahun ini diharapkan dapat menjadi modal bagi industri perasuransian dalam menyongsong tahun mendatang.
“Karena tidak bisa bisnis dilakukan sendiri, kalau di asuransi umum harus kolaborasi. Karena tidak ada yang lebih hebat dan tidak ada juga yang lebih terbelakang. Jadi kita sama-sama saja,” pungkas Iqbal.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
