Media Asuransi, JAKARTA – Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Budi Herawan menyatakan prospek domestik pada 2026 berpotensi menjadi salah satu penopang pertumbuhan industri asuransi umum. Namun, gambaran tersebut masih perlu menunggu arahan kebijakan pemerintah.
“Saya belum bisa melihat secara utuh ya, dalam arti ini masih di November, tapi nanti pemerintah biasanya akan menyampaikan pidato kenegaraan dari situ kita bisa mapping,” ujar Budi, kepada Media Asuransi, di Jakarta, Selasa, 18 November 2025.
Menurutnya sejumlah kebijakan pemerintah yang direncanakan pada 2026 akan memainkan peran penting, termasuk operasi penuh dari Danantara. Hal tersebut dinilai dapat memberi dorongan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, bahkan menjangkau sektor riil.
“Tapi kalau dilihat dari kebijakan-kebijakan yang akan dikeluarkan nanti di 2026, khususnya juga nanti Danantara sudah coba beroperasi full, dan juga saya ada sedikit optimistis ya bahwa pertumbuhan ekonomi yang nanti mungkin lima atau enam atau tujuh atau delapan persen bisa menyentuh sektor riil,” ujarnya.
“Sehingga sektor ini bisa mempunyai dampak kepada industri perasuransi. Itu dulu kuncinya,” tambah Budi.
Meski optimistis, namun Budi menegaskan situasi global masih harus diwaspadai. Ia menyebut tekanan ekonomi dari negara-negara besar tetap menjadi risiko signifikan bagi stabilitas ekonomi nasional.
“Tapi secara perspektif mikro, kita harus juga lebih jeli, apalagi kita bicara makro. Kalau makro, saya pikir juga tekanan dari negara-negara besar, ini juga masih menjadi momok bagi kita di sini,” ujar Budi.
Lebih jauh, Budi menekankan kehadiran PT Pusat Informasi Data Industri Asuransi (PINDAI) akan menjadi fondasi strategis bagi penguatan industri asuransi umum ke depan.
“Tapi saya yakin kita jawab tantangan ini dengan adanya PT PINDAI semua, bisa semua ke depan. Ini hanya salah satu embrio kita menjawab tantangan. Ini masih banyak juga yang akan kita lakukan terobosan-terobosan di 2026, selaku asosiasi,” tutupnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
