1
1

Aksi Akuisisi dan Merger Asuransi di Asia Pasifik Melambat di Kuartal III

Ilustrasi. | Foto: Reinsurance News

Media Asuransi, GLOBAL – Aktivitas merger dan akuisisi (M&A) di sektor asuransi Asia Pasifik tercatat melambat pada kuartal ketiga 2024. Berdasarkan laporan S&P Global Market Intelligence, hanya ada 16 transaksi M&A, turun dibandingkan dengan kuartal kedua yang mencatat 19 transaksi.

Australia, yang sebelumnya aktif dalam M&A asuransi, mengalami penurunan signifikan dengan hanya dua transaksi. Salah satunya adalah akuisisi Eastern Prudential Insurance Group Pty Ltd oleh PSC Insurance Group Ltd. India dan Jepang menjadi pasar paling aktif dengan masing-masing mencatat tiga transaksi.

|Baca juga: OJK Restui Pergantian Nama PT Tala Re International Menjadi PT Tala Reinsurance Brokers

|Baca juga: AASI Rilis Faktor Pendorong dan Penghambat Industri Asuransi Syariah di 2025, Harus Baca!

“Di India, transaksi broker asuransi mendominasi, termasuk penjualan Paramount Health Services & Insurance TPA Pvt. Ltd kepada Medi Assist Insurance TPA Pvt Ltd senilai US$37,2 juta,” tulis laporan tersebut, dikutip dari Insurance Asia, Jumat, 22 November 2024.

Di Jepang, seluruh transaksi melibatkan broker, termasuk akuisisi 66 persen saham Hoken Mammoth Co Ltd oleh ZIGExN Co Ltd senilai US$4,5 juta. Korea Selatan juga mencatat dua transaksi besar, salah satunya adalah rencana akuisisi Tong Yang Life Insurance Co Ltd oleh Woori Financial Group Inc.

Namun, beberapa transaksi besar menghadapi hambatan regulasi. Di Singapura, pemerintah memblokir rencana Allianz SE untuk mengakuisisi 51 persen saham Income Insurance Ltd senilai US$1,65 miliar dengan alasan kepentingan publik.

“Proposal untuk mengembalikan S$1,85 miliar kepada pemegang saham dalam tiga tahun memunculkan kekhawatiran tentang kemampuan Income Insurance menjaga polis tetap terjangkau dengan modal yang berkurang,” ungkap pejabat setempat.

|Baca juga: Wow! Adaro Energy (ADRO) Tebar Dividen Tunai Rp41 Triliun

|Baca juga: Easycash Dukung Langkah OJK Jaga Akses Pinjaman dan Perangi Pinjol Ilegal

Di Korea Selatan, rencana akuisisi Tong Yang dan ABL Life Insurance oleh Woori Financial Group juga diawasi ketat.

Gubernur Financial Supervisory Service, Lee Bok-hyun, mempertanyakan apakah Woori telah mempertimbangkan risiko yang cukup dalam akuisisi tersebut. Meski menghadapi tantangan regulasi, namun para pengamat pasar tetap optimistis kondisi keuangan yang kuat dapat membantu beberapa transaksi tetap berjalan.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post JBA Indonesia Tingkatkan Penjualan Mobil Bekas Naik 42 Persen per Oktober 2024
Next Post Swiss Re Ramal Bisnis Perlindungan Risiko Global Tumbuh 2,7% di 2025 dan 2026

Member Login

or