Media Asuransi, GLOBAL – Aktivitas merger dan akuisisi (M&A) global mengalami peningkatan cukup signifikan dalam penyelesaian kesepakatan selama kuartal pertama 2024 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal itu diungkapkan dalam penelitian dari WTW Quarterly Deal Performance Monitor (QDPM).
Dikutip dari Reinsurance News, Jumat, 5 April 2024, data menunjukkan terdapat 166 kesepakatan senilai lebih dari US$100 juta yang diselesaikan secara global selama kuartal I/2024, yang merupakan peningkatan yang solid dibandingkan dengan 150 kesepakatan yang diselesaikan pada periode yang sama pada 2023, mewakili kenaikan volume sebesar 11 persen.
|Baca: Akuisisi dan Merger Asuransi di Eropa Tetap Menggeliat di 2023
Selain itu, setelah mengalami penurunan selama empat kuartal berturut-turut, volume kesepakatan besar (senilai lebih dari US$1 miliar) juga mungkin mulai stabil, dengan 34 kesepakatan besar diselesaikan di kuartal I/2024, menjadikannya kenaikan kuartalan kedua berturut-turut, setelah 33 kesepakatan yang diselesaikan di kuartal IV/2023, dan 32 pada kuartal sebelumnya.
WTW juga menyoroti bahwa terdapat lima kesepakatan mega (senilai lebih dari US$10 miliar) yang ditutup pada kuartal pertama 2024 dibandingkan dengan hanya satu pada tiga bulan pertama 2023.
Meskipun demikian, dibandingkan dengan kinerja pasar ekuitas yang kuat di seluruh dunia, organisasi yang menyelesaikan kesepakatan M&A di bawah performa pasar secara keseluruhan sebesar -13,1 poin persentase (pp) untuk akuisisi senilai lebih dari US$100 juta antara Januari dan Maret 2024.
WTW mencatat angka ini didasarkan pada kinerja harga saham dan melanjutkan kinerja negatif dari kuartal sebelumnya (-13,6 pp). Meskipun angka kinerja terbaru ini, namun tren jangka panjang 15 tahun masih menunjukkan bahwa kesepakatan M&A telah melebihi kinerja pasar sejak krisis keuangan global (menguat 1,5 pp).
Lewati tahun yang sulit
Kepala Konsultasi M&A Korporat Britania Raya WTW Jana Mercereau mengatakan pada 2023, pasar M&A global melewati tahun yang sangat sulit untuk akuisisi. Meskipun kekhawatiran inflasi telah mereda, namun tantangan yang berkelanjutan seperti pertumbuhan ekonomi global yang lemah hingga ketidakstabilan geopolitik terus memengaruhi pembuatan kesepakatan.
“Pada saat yang sama, kekhawatiran resesi mulai memudar, mengubah konsensus menuju pendaratan lembut, dan prediksi untuk pemulihan dalam penyelesaian M&A didukung oleh lonjakan tajam dalam aktivitas IPO baru-baru ini,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News