1
1

Allianz Indonesia Berikan Tips Seimbangkan Kehidupan Pekerjaan dan Pribadi: Mindful Working, Mindful Living

Istilah hybrid working dengan melakukan kombinasi Working From Home (WFH) dan Working From Office (WFO) kian populer di masyarakat. | Foto: doc

Media Asuransi, JAKARTA – Pasca pandemi Covid-19, istilah hybrid working dengan melakukan kombinasi Working From Home (WFH) dan Working From Office (WFO) kian populer di masyarakat dan dunia kerja. Semakin banyak perusahaan di Indonesia termasuk Allianz Indonesia yang mulai menerapkan model kerja ini karena dipercaya dapat meningkatkan work-life balance dan produktivitas, karena karyawan tidak perlu lagi setiap hari menghabiskan waktu untuk melakukan perjalanan ke kantor maupun pulang ke rumah.

Hybrid working juga menawarkan fleksibilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan hanya bekerja di kantor saja karena karyawan diberikan kesempatan dan kebebasan untuk menentukan dimana ia akan bekerja sambil tetap bisa melakukan hal lain diluar pekerjaan, atau melakukan pekerjaan kantor dari rumah. Namun di balik fleksibilitas yang ditawarkan, hybrid working juga memiliki kekurangan yakni tidak semua karyawan mampu selalu produktif saat bekerja dimana saja. Bekerja di rumah dan tempat lain tentunya berpotensi untuk mendapat pengalihan atau distraksi.

Di sisi lain, pada saat WFO seorang karyawan juga bisa tidak fokus bekerja karena memikirkan tanggung jawab dan masalah yang terjadi di rumah dan saat di rumah setelah selesai bekerja dan pulang dari kantor seorang karyawan kesulitan untuk memberikan waktu yang berkualitas bagi keluarganya karena seringkali masih harus sambil menyelesaikan pekerjaan kantor.

|Baca juga: Allianz Bagikan Tips Kelola Keuangan Bisnis untuk Pengusaha Pemula 

Dalam keterangan pers yang diterima Media Asuransi, Senin, 9 Oktober 2023 disebutkan bahwa kondisi ini tentu saja membuat seseorang bisa menjadi kelelahan secara emosional, dan rasanya tidak mampu menjalankan tanggung jawab kesehariannya karena tidak adanya keseimbangan dalam aspek kehidupan, seperti aspek kesehatan fisik maupun mental.

Mengacu ke studi terbaru dari Mercer Marsh Benefits bertajuk “Health on Demand 2023” yang melakukan studi terhadap lebih dari 17.500 karyawan di 16 pasar seluruh dunia termasuk di Indonesia, ditemukan sebanyak 26% karyawan Indonesia mengaku mengalami stres dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, berdasarkan survei Champion Health UK yang dirangkum dalam The Workplace Health Report 2023 disebutkan beberapa penyebab stres di lingkungan kerja adalah akibat adanya beban kerja yang berlebihan, kelelahan, serta WFH. Karyawan wanita cenderung lebih rentan mengalami kecemasan dan depresi dibanding karyawan pria.

Mencapai work-life balance penting demi hidup yang lebih berkualitas. Lalu bagaimana kita bisa menerapkan work-life balance dalam konsep hybrid working dan mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan hidup? Allianz Indonesia memahami pentingnya hal ini dan mengadakan sesi khusus dengan mendatangkan pembicara ahli untuk bisa membantu karyawannya dalam mengatasi berbagai kondisi tersebut.

“Kunci untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan hidup serta memiliki kehidupan yang seimbang adalah dengan mindful living. Mindful living adalah hidup secara sadar dan fokus pada tujuan yg ingin dicapai saat ini, yang lebih tinggi dari sekedar pencapaian materi atau kebutuhan fisik dan psikologis,” ungkap Rani Anggraeni Dewi, seorang International Certified ZEN Counselor & Couple Relationship Therapist dalam acara NgobrAZ (Ngobrol Bareng Allianz Citizens) yang diselenggarakan oleh Allianz Indonesia baru-baru ini.

Rani pun menambahkan bahwa dengan mindful living, kita dapat mengendalikan perasaan yang sedang dialami dan tidak terbawa maupun tenggelam di dalamnya. Karena biasanya apapun tindakan kita pasti didorong oleh perasaan yang sedang hadir di diri kita saat itu. Misalnya, saat berada di rumah dan menikmati waktu bersama keluarga, kita tidak perlu membawa masalah dan perasaan kita di kantor.

Begitupun sebaliknya, lanjut Rani, saat kita sedang bekerja baik di rumah ketika WFH maupun di kantor saat WFO, kita harus melakukan mindful working, fokus terhadap tanggung jawab pekerjaan yang harus diselesaikan. Kita harus punya kemampuan untuk switch on/off WFH mode ataupun WFO mode, memiliki kesadaran penuh atas peran dan tanggung jawab dimanapun kita berada, baik sebagai karyawan/pimpinan saat di kantor, maupun sebagai orangtua/anak/pasangan saat di rumah.

“Bangun relasi dengan diri sendiri, keluarga dan dunia sekitar kita. Sempatkan diri untuk melakukan jeda atau hening dan memberikan batasan diri atau pengertian. Jika kita bisa mengendalikannya, kita bisa menjalani hidup secara harmonis dengan diri sendiri, keluarga maupun lingkungan pekerjaan. Itulah mengapa mindful living and mindful working sangat penting untuk menjalani hidup masa kini,” ungkap Rani.

|Baca juga: Allianz Edukasi Atasi Biaya Medis yang Terus Naik, Asuransi Solusinya

Menurut Rani, hal penting lainnya untuk bisa melakukan mindful living dan mindful working adalah dengan selalu memiliki mindset berpikir positif serta melakukan detox negative emotion. Kita perlu menyadari bahwa di dalam hidup ini apapun yang kita kerjakan banyak sekali dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu yang bisa meninggalkan trauma serta memikirkan ketidak pastian di masa depan yang membuat kita khawatir, pikiran buruk/emosi negatif hingga ujungnya membuat stres. Itulah sebabnya kita perlu melepaskan semua beban emosi negatif tersebut dengan fokus pada apa yang sedang dihadapi  saat ini saja (living present).

Lalu bagaimana kita bisa selalu konsisten dalam menjalani hal tersebut? Kita harus punya lima kekuatan yang harus dimiliki yaitu:

  1. Kekuatan untuk hening. Gunakan kesempatan untuk jeda 5-10 menit setelah menyelesaikan suatu pekerjaan untuk atur nafas lalu mulai beraktivitas kembali agar kita bisa lebih fokus dan tenang.
  2. Kekuatan untuk memilah. Mana yang perlu kita lakukan dan prioritaskan saat ini
  3. Kekuatan untuk beradaptasi dengan pekerjaan/tugas.
  4. Kekuatan untuk bertahan dalam tantangan. Jangan mudah terbawa perasaan. Kita harus bertahan dan berjuang demi tujuan hidup dan tanggung jawab terhadap keluarga.
  5. Kekuatan untuk bekerja sama. Kita tidak bisa melakukan beberapa hal di atas tanpa dukungan dan kerjasama dengan orang-orang disekitar kita.

Untuk merawat kekuatan-kekuatan di atas, dibutuhkan kemampuan berdamai dengan diri sendiri, menerima dan mencintai diri sendiri. Meskipun kita sedang merasa kesal, jenuh, sakit hati, dan perasaan negatif lainnya, kita harus bisa mengatasi perasaan-perasaan itu. Jika tidak, kita pun tidak akan bisa mengatasi orang lain dan apapun yang ada diluar diri kita. Kita juga perlu melakukan komunikasi welas asih, memvalidasi emosi diri sendiri dan orang lain tanpa menimbulkan konflik. Ingat selalu tujuan hidup yang ingin dicapai serta nilai-nilai yang kita miliki. Dengan memiliki tujuan hidup yang jelas kita termotivasi untuk selalu memberikan yang terbaik.

“Selalu gunakan waktu untuk menentukan prioritas, jangan selalu menuntut kesempurnaan atau perfeksionis pada diri sendiri dan orang lain, lakukan hal yang paling disukai serta memiliki hubungan yang baik di dalam keluarga. Karena keintiman dalam keluarga menjadi immune booster paling ampuh terutama saat berada dalam masa-masa sulit,” tuturnya.

 

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post JBL Resmikan Brand Store Baru di Erajaya Digital Complex (EDC)
Next Post Wamenkominfo Sebut Perlu Adanya Kebijakan AI Hingga Level Praktis

Member Login

or