Media Asuransi, JAKARTA – Allianz Indonesia sepanjang periode September 2024 hingga Juni 2025, telah melaksanakan 387 aktivitas literasi keuangan dengan total penerima manfaat lebih dari 821.600 orang. Kegiatan tersebut diikuti pelajar, mahasiswa, UMKM, penyandang disabilitas, tenaga pemasar, nasabah, dan masyarakat.
Allianz Indonesia menegaskan komitmennya menjadikan literasi keuangan sebagai bagian dari strategi jangka panjang ESG (Environmental, Social, Governance) dan sustainability. “Literasi keuangan juga salah satu upaya pemberdayaan masyarakat untuk mengelola risiko, membangun komunitas inklusif, serta mendukung perkembangan produk dan penerapan praktik yang ramah lingkungan,’’ kata Ketua Yayasan Allianz Peduli, Ni Made Daryanti, dalam keterangan resmi yang dikutip, Rabu, 3 September 2025.
|Baca juga: Ini Tips Pengelolaan Keuangan yang Tepat Ala Allianz Indonesia
Program literasi Allianz Indonesia ditandai oleh beberapa karakteristik, yaitu:
1. Konsistensi multichannel
Edukasi melalui program tatap muka, digital, webinar, konten media sosial dan website, hingga modul interaktif yang mudah diakses.
2. Pendekatan holistik
Literasi tidak berhenti pada edukasi, melainkan mendorong pemberdayaan (empowerment) kepada generasi muda pelaku UMKM, termasuk penyandang disabilitas, agar mampu mengelola keuangan dan usaha secara mandiri.
|Baca juga: Allianz Indonesia dan Solve Education! Gelar Ecopower Ideation Showcase di Bandung
3. Menjangkau berbagai segmen masyarakat
Kegiatan literasi keuangan dan asuransi mencakup rentang segmen penerima manfaat yang luas.
4. Keterlibatan karyawan
Karyawan lintas departemen Allianz Indonesia aktif menjadi pemateri yang menyampaikan materi edukasi dan menjadi volunteer untuk mendampingi komunitas pada beberapa program jangka panjang yang dilakukan.
“Kami percaya literasi keuangan harus menyentuh berbagai lapisan masyarakat dan mengintegrasikan nilai keberlanjutan. Program ini tidak hanya memberikan pengetahuan finansial, tetapi juga memberdayakan individu dan komunitas untuk mengelola keuangan dan usaha secara berkelanjutan,” ujar Ni Made Daryanti.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News