Allianz Syariah Catatkan Pertumbuhan Kontribusi Bruto Rp1,7 Triliun di 2024

Media Asuransi, JAKARTA – Tahun 2024 menjadi momentum penting bagi PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia (Allianz Syariah) dalam memperkuat posisinya sebagai penyedia perlindungan berbasis syariah yang modern, relevan, dan terpercaya.

Allianz Syariah berhasil meraih pertumbuhan kontribusi bruto sebesar delapan persen menjadi Rp1,7 triliun. Perusahaan juga mencatatkan total aset senilai Rp3,3 triliun dan ekuitas senilai Rp968,1 miliar.

|Baca juga: Allianz Syariah Lakukan Kegiatan Literasi Keuangan bagi Siswa-siswi tingkat SMA

“Pertumbuhan ini didukung oleh minat masyarakat yang terus meningkat terhadap produk asuransi berbasis syariah, seiring meningkatnya kesadaran akan pentingnya pelindungan finansial yang sesuai dengan nilai dan keyakinan masyarakat,” kata Direktur Utama Allianz Life Syariah Indonesia, Achmad K. Permana, dikutip dari keterangan resminya, Sabtu, 10 Mei 2025.

Allianz Syariah juga meneruskan amanah dari para peserta asuransi yang menerapkan prinsip tolong-menolong ketika ada peserta yang mengalami risiko, dengan membayarkan santunan asuransi sebesar Rp824,8 miliar. Dari jumlah klaim yang dibayarkan, 25 persen adalah klaim meninggal dunia, 61 persen klaim kesehatan, dan 13 persen klaim kondisi penyakit kritis.

|Baca juga: Allianz Indonesia Catatkan Kinerja Cemerlang di 2024

Menurut Achmad, Allianz Syariah senantiasa menjaga kesehatan keuangan dan prinsip kehati-hatian dalam mengelola dana peserta. Hal ini tercermin dari tingkat Risk-Based Capital (RBC) tercatat sebesar 1.800 persen untuk dana perusahaan, dan 158 persen untuk dana tabarru’. “Dengan menjaga kekuatan finansial yang solid, Allianz Syariah memastikan dapat memenuhi seluruh kewajiban kepada peserta secara berkelanjutan, sejalan dengan prinsip transparansi dan amanah dalam pengelolaan dana tabarru’,” paparnya.

Pertumbuhan kontribusi dan klaim yang sehat, mencerminkan kepercayaan peserta terhadap solusi asuransi yang selaras dengan prinsip tolong-menolong dan keberlanjutan. “Dengan memperluas akses, optimalisasi ekosistem digital, dan memperkuat kolaborasi, kami terus berbagi kebaikan yang menguatkan untuk memenuhi kebutuhan proteksi berbagai segmen masyarakat Indonesia,” ujar Permana.

Editor: S. Edi Santosa