1
1

AM Best: Penempatan Modal yang Tepat Berkontribusi terhadap Disiplin di Industri Reasuransi

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Laporan terbaru AM Best menyebutkan penempatan modal yang berhati-hati telah berkontribusi terhadap disiplin di sektor reasuransi. Mereka mencatat jumlah perusahaan baru di pasar reasuransi tetap rendah, berbeda dengan siklus-siklus sebelumnya yang biasanya ditandai dengan banyaknya pendatang baru.

AM Best menjelaskan kinerja masa lalu yang kurang memuaskan, lingkungan bisnis yang semakin berisiko dan sulit diprediksi, serta tingginya suku bunga, membuat investor lebih berhati-hati. “Semua faktor ini menyebabkan peningkatan premi risiko bagi investor yang ingin mendanai usaha baru,” kata AM Best, dikutip dari Reinsurance News, Senin, 19 Agustus 2024.

Di sisi lain, modal yang didedikasikan untuk segmen reasuransi global terus pulih dan berkembang. Hal ini terjadi setelah penurunan tajam yang disebabkan kerugian investasi pada 2022 akibat kenaikan suku bunga. Pertumbuhan ini didukung beberapa faktor, termasuk instrumen pendapatan tetap yang jatuh tempo, tingkat reinvestasi lebih tinggi, dan laba teknis.

|Baca juga: 4 Ramuan Saham MNC Sekuritas yang Bikin Kamu Cuan Hari Ini

|Baca juga: Menkeu: RAPBN 2025 Memastikan Transisi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan

Analis AM Best juga mencatat meskipun ada kekurangan modal yang tersedia, namun kekuatan neraca perusahaan tetap stabil dan berada pada tingkat kapitalisasi yang kuat. Mereka menegaskan tekanan pada peringkat reasuransi global lebih disebabkan oleh kinerja operasional yang kurang baik, bukan karena lemahnya posisi modal.

Laporan tersebut juga menyebutkan meskipun ada modal baru yang masuk ke pasar, namun investor cenderung memilih perusahaan yang sudah mapan dan memiliki catatan kinerja yang baik, atau alternatif investasi yang lebih likuid seperti di pasar Insurance-Linked Securities (ILS).

AM Best menambahkan ekuitas pemegang saham di sebagian besar perusahaan reasuransi terus meningkat, terutama di antara perusahaan-perusahaan besar. Mereka menyimpulkan konsolidasi organik di segmen ini menunjukkan kemampuan perusahaan-perusahaan besar untuk menghasilkan keuntungan dan mendanai ekspansi lebih lanjut.

Di tengah persaingan yang ketat, perusahaan reasuransi terbesar yang memiliki skala besar, diversifikasi, dan fleksibilitas untuk beradaptasi dengan kondisi pasar yang dinamis menjadi kunci sukses. Selain itu, manajemen risiko yang baik, neraca yang kuat, dan kemitraan dengan pasar ILS/retrosesional juga berperan penting dalam menjaga hasil yang stabil.

|Baca juga: Heddy Pritasa Bergabung sebagai Board Member SEADRIF Insurance Company

|Baca juga: Direktur Mizuho Leasing Indonesia (VRNA) Mengundurkan Diri

AM Best menyimpulkan meskipun pendekatan yang hati-hati dalam mengelola modal diperlukan untuk memulihkan profitabilitas, namun perusahaan-perusahaan besar ini berada dalam posisi yang baik untuk mengambil lebih banyak risiko baru yang muncul dalam ekonomi yang terus berkembang.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Astra Life Lindungi Pelari di Ajang Pocari Sweat Run Indonesia 2024
Next Post 40% Generasi Muda Konsisten Menabung

Member Login

or