1
1

AM Best Pertahankan Prospek Stabil Asuransi Umum di Korea

Pemandangan kota Seoul, Korea Selatan. | Foto: prestigeonline.com

Media Asuransi, GLOBAL – AM Best mempertahankan prospek stabilnya pada segmen asuransi umum di Korea Selatan, mengutip peningkatan kinerja lini bisnis asuransi jangka panjang dan stabilitas yang lebih baik dalam profitabilitas otomotif.

Dalam Best’s Market Segment Report terbaru bertajuk “Market Segment Outlook: South Korea Non-Life Insurance,” AM Best menyatakan bahwa asuransi jangka panjang, lini bisnis terbesar di industri non-jiwa, mempertahankan pertumbuhan stabil sekitar 4% di tahun 2022 karena ekspansi berkelanjutan dari basis premi berulang dan generasi bisnis baru yang kuat dari produk kesehatan.

“Efek kumulatif dari kenaikan tarif sebelumnya dalam garis ganti rugi medis, bersama dengan keterlibatan aktif regulator dalam mengendalikan klaim bahaya moral dan pengobatan berlebihan—khususnya, operasi katarak—sejak paruh pertama tahun 2022 telah membantu meningkatkan keuntungan operator,” kata Chanyoung Lee, direktur, analitik, AM Best.

|Baca juga: Perusahaan Asuransi Utama Korea Selatan Memangkas Retensi dalam Asuransi Komersial

Menurutnya, asuransi juga telah memperluas penjualan produk kesehatan bermargin tinggi untuk mengamankan basis keuntungan masa depan mereka di bawah IFRS 17, yang berlaku efektif pada tahun 2023.

Pertumbuhan premi di segmen asuransi mobil tertahan di 2% pada tahun 2022, tetapi rasio gabungan menunjukkan sedikit peningkatan 0,5 poin persentase menjadi 96,9%. AM Best mengharapkan tekanan ke atas pada rasio gabungan segmen asuransi mobil menyusul rebound frekuensi klaim pasca-pandemi dan kenaikan biaya perbaikan kendaraan dan upah minimum akibat inflasi. Namun, penjualan online yang diperluas dan peraturan yang baru diterapkan yang mengurangi kecelakaan lalu lintas akan membantu perusahaan asuransi mempertahankan profitabilitas secara keseluruhan.

Sementara AM Best berharap bahwa IFRS 17 kemungkinan akan membawa lebih banyak stabilitas dalam keuangan yang dilaporkan untuk banyak perusahaan asuransi Korea Selatan, mengingat penggunaan set asumsi aktif dalam IFRS 17, perubahan asumsi aktuaria/ekonomi dengan standar baru dapat membawa dampak yang sangat bervariasi pada melaporkan modal dan laba.

 

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Prudential Syariah Salurkan Hewan Kurban ke Daerah Terpencil di Indonesia
Next Post Banyak yang Jadi Korban, Situs Jombingo Diblokir

Member Login

or