Media Asuransi, JAKARTA – Sequis Life telah menerima klaim lebih dari 300 kasus penyakit terkait diabetes dengan jumlah klaim & manfaat kesehatan diabetes yang telah dibayarkan oleh Sequis Life mencapai lebih dari Rp3,74 miliar, per Oktober 2023. Pada periode yang sama, Sequis Life sudah melakukan kewajiban untuk pembayaran klaim & manfaat dibayar sebesar Rp1,16 triliun.
Saat ini, makanan dan minuman manis banyak digemari masyarakat. Mulai dari anak-anak hingga dewasa. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia 2018 menyebutkan bahwa tingkat konsumsi makanan manis ada sekitar 87,9 persen dan untuk minuman manis 91,49 persen.
Angka yang sangat tinggi ini dapat terus meningkat seiring meningkatnya gaya hidup instan dan banyaknya hidangan manis yang disajikan menarik, mudah didapat, dan harganya pun terjangkau. Kabar buruknya, semakin banyak kita mengonsumsi gula akan semakin mudah terkena diabetes.
|Baca juga: Bantu Penderita Diabetes, DoctorTool Luncurkan Fitur Diabetic Self-Management (DIEN)
Diabetes merupakan penyakit kronis atau bersifat menahun yang dapat mengganggu metabolik karena gula dalam aliran darah telah melebihi batas normal. Jika menetap dalam waktu lama dapat mempengaruhi pembuluh darah, saraf, mata, ginjal dan sistem kardiovaskuler. Secara bertahap berkembang menjadi penyakit komplikasi diabetes, seperti serangan jantung, stroke, infeksi kaki berat hingga bisa diamputasi, gagal ginjal, dan disfungsi seksual.
International Diabetes Federation (IDF) menyebutkan jumlah penderita diabetes di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan pesat selama satu dekade terakhir dan diperkirakan dari rasio 19,47 persen akan meningkat 47 persen hingga 28,57 juta jiwa pada tahun 2045. Menguatkan data bahaya bagi penyuka makanan manis bahwa P2PTM Kemenkes RI juga memperkirakan bahwa jumlah penderita diabetes dapat meningkat hingga 30 juta orang pada 2030.
Banyak penderita diabetes yang tidak menyadari kondisinya. Ada juga yang sudah tahu, tetapi abai untuk mengobati dan tidak mengubah gaya hidupnya sehingga jumlah pasien diabetes termasuk penyakit komplikasi akibat diabetes pun terus bertambah. Demikian juga jumlah kematian akibat diabetes. Berdasar data Institute for Health Metrics and Evaluation tahun 2019, ada sekitar 57,42 kematian akibat diabetes per 100.000 penduduk.
Sebagai perusahaan asuransi yang memiliki produk asuransi kesehatan yang telah dimanfaatkan oleh banyak masyarakat Indonesia, Sequis juga memperhatikan kondisi ini. Tingginya jumlah klaim diabetes dan klaim kesehatan yang telah dibayarkan oleh Sequis, menurut Head of Department Underwriting Sequis, Fridolin Seto, dapat menjadi pengingat bahwa kita perlu mempraktikkan gaya hidup sehat agar kita dapat beraktivitas dengan baik, berkesempatan berumur panjang, dan lebih mudah mengajukan asuransi.
Seto juga mengingatkan masyarakat yang akan mengajukan asuransi jiwa dan kesehatan agar menginformasikan riwayat penyakit sesuai kondisi termasuk jika ada riwayat diabetes. “Karena nasabah harus membayar premi secara regular sedangkan informasi kesehatan yang tidak benar dapat menyebabkan penolakan klaim. Padahal, biaya pengobatan penyakit diabetes membutuhkan biaya yang tinggi dan berlangsung lama,” katanya dalam keterangan resmi yang dikutip Rabu, 15 November 2023.
|Baca juga: Angka Diabetes Meningkat, Anggota DPR Setuju Gula Kena Pungut Cukai
Kepedulian kita terhadap perubahan gaya hidup tidak saja bermanfaat bagi diri sendiri. Kesadaran secara masif dapat juga bermanfaat agar tingkat keluhan kesehatan tidak terus bertambah sebagaimana Data BPS menunjukkan ada peningkatan rasio jumlah penduduk Indonesia yang mempunyai keluhan kesehatan dalam sebulan terakhir pada 2022 menjadi 29,94 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 27,23 persen.
“Diabetes termasuk ‘silent killer’. Penderitanya bisa tidak menyadari gejala sampai mengalami sakit bahkan terjadi komplikasi dan berakibat fatal. Bagi masyarakat yang sudah terkena diabetes maka perlu rutin melakukan pemeriksaan kadar glukosa darah sewaktu dan puasa serta tes hemoglobin A1c (HbA1c) minimal tiga bulan sekali termasuk memonitor angka tes tersebut. Pasien juga harus minum obat dengan dosis sesuai anjuran dokter, batasi makanan yang mengandung gula, lemak, dan natrium serta rutin berolahraga dan melakukan aktivitas fisik,” jelas Seto.
Dia mengajak masyarakat melakukan tindakan preventif yang dapat dimulai dari diri sendiri dan lingkungan keluarga yakni mengurangi konsumsi gula, aktif bergerak rutin, dan rutin melakukan pengukuran gula darah sehingga dokter dapat melakukan penegakan diagnosis kepada pasien bila dari hasil pemeriksaan gula darah telah melebihi batas normal. Penyakit diabetes melitus sebaiknya segera ditangani sebelum kondisi tubuh semakin memburuk.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News