1
1

Aon Catat Tarif Asuransi di Asia Turun, Jepang Tetap Stabil!

Ilustrasi. | Foto: Insurtech Insights

Media Asuransi, GLOBAL – Pasar asuransi di Asia mengalami penurunan tarif di sebagian besar lini produk dan wilayah, sementara Jepang tetap mempertahankan harga yang stabil. Hal ini diungkapkan dalam laporan Q4 2024 Global Insurance Market Insights dari Aon.

Dilansir dari laman Insurance Asia, Rabu 12 Februari 2025, kesenjangan harga antara perusahaan asuransi internasional dan domestik semakin melebar. Tren penurunan harga diperkirakan berlanjut hingga 2025, seiring meningkatnya persaingan untuk risiko yang dianggap menguntungkan.

|Baca juga: Saham BSI (BRIS) Tembus Level Tertinggi di Awal Februari, Faktor Ini Pemicunya!

|Baca juga: Porsi Investasi Industri Asuransi di SRBI Masih Kecil, OJK Bakal Lakukan Ini!

Di Jepang, pasar asuransi masih menghadapi keterbatasan kapasitas dan tekanan harga. Kondisi ini diprediksi bertahan hingga tahun depan karena perusahaan asuransi fokus pada profitabilitas. Kapasitas asuransi di kawasan Asia secara umum masih mencukupi, didorong oleh persaingan dari perusahaan asuransi internasional dan pendatang baru.

Meski demikian, kapasitas di Jepang tetap terbatas untuk lini Property and Casualty (P&C). Sementara itu, setelah banjir besar yang terjadi baru-baru ini, pasar asuransi Thailand diperkirakan menerapkan kebijakan baru guna mengelola risiko bencana alam. Secara umum, underwriting di Asia tetap disiplin, terutama di Jepang.

Perusahaan asuransi menunjukkan fleksibilitas dalam menangani risiko yang dianggap menguntungkan, tetapi tetap menerapkan standar ketat untuk risiko lainnya. Beberapa tertanggung di Jepang bahkan memilih mengurangi batas perlindungan atau menggunakan coinsurance untuk mempertahankan cakupan mereka.

|Baca juga: OJK: Industri Reasuransi Dihadang Tantangan Hardening Market dan Keterbatasan Kapasitas

|Baca juga: IFRS 17 Paksa Perusahaan Asuransi di Asia-Pasifik Ubah Strategi Produk

Deductible secara umum stabil, meskipun biaya deductible Automobile di Singapura mengalami kenaikan akibat meningkatnya biaya klaim. Sebaliknya, deductible untuk asuransi siber mengalami penurunan di beberapa negara. Di Jepang, beberapa tertanggung memilih menaikkan deductible guna mengelola premi asuransi mereka.

Pasar asuransi automobile tetap stabil, dengan persaingan meningkat di Hong Kong. Sementara itu, di beberapa wilayah lain, perusahaan asuransi menaikkan tarif untuk mengimbangi kenaikan biaya perbaikan kendaraan, terutama kendaraan listrik. Namun, pasar di China menghadapi beberapa keterbatasan kapasitas.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Sun Life Indonesia dan Bank Muamalat Perpanjang Kemitraan Strategis Bancassurance Hingga 2036
Next Post Allianz dan IAG Berencana Akuisisi Bisnis Asuransi RAC

Member Login

or