1
1

Aon Perluas Cakupan The Windstorm Model dan Severe Convective Storm di Eropa

Logo AON | Foto: Doc

Media Asuransi, GLOBAL – Aon plc (NYSE: AON), perusahaan jasa profesional global terkemuka, memperbarui model bencana Impact Forecasting Europe Windstorm dan Severe Convective Storm (SCS). Pembaruan dilakukan dengan memasukkan skenario emisi yang menginformasikan proyeksi aktivitas iklim dan badai di seluruh benua Eropa saat ini dan di masa depan.

Menurut data Catastrophe Insight dari Aon, badai angin telah menjadi bahaya historis utama bagi perusahaan asuransi dan reasuransi Eropa. Dalam keterangan resmi AON disebutkan kerugian tahunan rata-rata mencapai US$3,3 miliar.

The windstorm model atau model badai angin saat ini mencakup 22 negara, yang baru-baru ini diperluas untuk mencakup Iberia (Spanyol dan Portugal), Baltik (Estonia, Lithuania, dan Latvia), Hongaria dan Swiss sebagai pengakuan atas pentingnya mengukur potensi kerugian akibat kejadian badai angin di wilayah-wilayah tersebut.

Selama ini wilayah tersebut tidak dimodelkan dengan baik dan pernah mengalami kejadian-kejadian besar seperti Badai Angin Klaus (2009) di Spanyol dan Badai Angin Alexandra (2014) di wilayah Baltik.

Model SCS yang memungkinkan penerapan klausul jam kerja yang fleksibel, pada saat ini mencakup 12 negara yang kemudian berkembang ke Slovakia, Hungaria, dan Italia. Pada tahun 2022, Italia mengalami kejadian hujan es besar, yang dapat dimodelkan bersama dengan sejumlah kejadian historis dan skenario lainnya di seluruh wilayah.

|Baca juga: Kerugian Bencana Alam Jadi Risiko Terbesar Asuransi Umum Jepang

Model yang diperbarui memungkinkan nasabah untuk memperkirakan eksposur Eropa mereka secara lebih komprehensif untuk membantu manajemen portofolio dan alokasi modal serta membantu memenuhi persyaratan ESG.

Karena tim dan dewan manajemen risiko, regulator, dan lembaga pemeringkat semakin banyak diminta untuk mengevaluasi risiko iklim, model ini membantu dengan memasukkan proyeksi iklim di masa depan di berbagai emisi dan skenario waktu untuk membantu mengukur ketidakpastian dampak perubahan iklim dari peristiwa badai Eropa.

Head of Impact Forecasting, Adam Podlaha, mengatakan bahwa selama lebih dari 10 tahun, model badai angin Eropa pihaknya telah membantu reasuransi dan korporasi untuk mengukur dan menilai eksposur mereka. Tujuannya untuk membuat keputusan bisnis yang lebih baik dalam hal penghitungan premi asuransi, pembelian reasuransi, persyaratan modal, dan penanganan klaim.

“Dalam perluasan geografis model badai angin ini, komponen kerentanan merupakan fitur utama dari pembaruan ini. Berdasarkan perkiraan kerugian selama lima musim, tim telah meningkatkan fungsi kerusakan untuk lebih mencerminkan kerugian yang disebabkan oleh badai yang lebih kecil hingga sedang. Selain itu, lebih banyak kelas residensial telah ditambahkan agar lebih selaras dengan data perusahaan asuransi. Terakhir, memperkenalkan kelas Open Exposure Data pada model di platform berbasis ELEMENTS dan Oasis, yang diselaraskan dengan kebutuhan klien dan pasar,” ujar Adam dalam siaran resmi AON yang dikutip Jumat, 17 Maret 2023.

Sejak tahun 1980, badai angin di Eropa telah menyebabkan total kerugian yang diasuransikan sebesar US$141 miliar dan rata-rata kerugian tahunan sebesar US$3,3 miliar. Badai konvektif yang parah telah menyebabkan total kerugian pertanggungan sebesar US$89 miliar, dengan rata-rata kerugian tahunan sebesar US$2,1 miliar.

Namun, sejak tahun 2000, kejadian SCS telah melampaui badai musim dingin, karena bahaya ini telah mengakumulasi kerugian yang diasuransikan sebesar US$78 miliar, sementara badai angin mengakibatkan kerugian kumulatif sebesar US$77 miliar.

|Baca juga: Pool Asuransi Bencana Turki  Bayar Klaim Nasabah Korban Gmpa Turki Sebesar US$27,6 Juta

Lebih dari 70 tahun data meteorologi historis telah digunakan untuk mengkalibrasi dan memvalidasi kinerja model, dengan menggabungkan 27 kejadian badai angin historis dan 30 badai konvektif parah yang dapat dimodelkan, di samping sejumlah besar data klaim terkait yang dikumpulkan dari kejadian-kejadian badai ini.

Model ini tersedia di platform berbasis Oasis seperti ELEMENTS dari Impact Forecasting, Kerangka Kerja Pemodelan Kerugian Oasis, dan Pemodelan Risiko Nasdaq untuk Bencana. Model ini dapat disesuaikan dan diadaptasi untuk lini bisnis tertentu, atau dengan informasi klaim tambahan untuk mengukur pandangan risiko bencana perusahaan reasuransi dengan lebih baik.

Commercial Director, Nasdaq Risk Modelling for Catastrophes, James Lay, mengatakan bahwa meningkatnya kerugian yang disebabkan oleh bencana alam, dampak perubahan iklim, dan pengawasan peraturan yang ketat, berarti bisnis berada di bawah tekanan untuk mengukur eksposur mereka dengan lebih baik dan meningkatkan ketahanan terhadap risiko bencana.

“Meskipun aktivitas yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini lebih rendah, badai angin Eropa tetap menjadi bahaya utama dan hal ini merupakan peningkatan yang signifikan, menambah kedalaman dan kecanggihan model yang tersedia di platform kami,” ujar James.

Selain itu, Impact Forecasting menyediakan prakiraan badai angin di sekitar setiap kejadian badai mulai dari 72 jam sebelum badai tiba, untuk membantu reasuransi dan perusahaan dalam mempersiapkan klaim dan tim tanggap bencana mereka untuk menghadapi potensi kerugian, serta memprioritaskan kegiatan mereka untuk membantu nasabah. 

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post BI Optimistis Inflasi Tetap Terkendali
Next Post Di Belgia, Asuransi Umum Mendominasi Perolehan Premi Sepanjang 2022

Member Login

or