Media Asuransi, JAKARTA – Industri asuransi yang sangat kompleks membutuhkan profesi jasa penunjang dalam rangka membantu proses bisnis berjalan dengan baik.
Aktuaris dan Underwriter adalah dua dari sekian banyak profesi jasa penunjang di industri asuransi. Kedua profesi ini sama-sama memiliki fungsi penilaian atau analisa di industri asuransi. Lalu apa sebenarnya perbedaan antara aktuaris dan underwriter ini di industri asuransi?
Aktuaris
Mengutip tulisan Russel Effandy, CII Ambassador, dalam laman Cepagram.com, Aktuaris didefinisikan sebagai pekerjaan yang memberikan dasar matematis dan analitis untuk pengambilan keputusan keuangan. Aktuaris menilai risiko berdasarkan apa yang telah terjadi di masa lalu menggunakan statistik dan menerapkan teori probabilitas.
Selanjutnya, aktuaris akan menghitung premi dan memberi tahu apakah perusahaan memiliki aset yang cukup untuk memenuhi kewajiban potensial dan aktualnya atau tidak. “Menjadi aktuaris lebih dari sekadar menjadi pengolah angka yang baik. Mereka harus pandai matematika, tetapi mereka juga harus menjadi pemikir inovatif dan pemberi solusi,” tulisnya.
|Baca juga: Mengenal Sertifikasi Profesi Asuransi
Adapun kualifikasi yang dibutuhkan untuk menjadi aktuaria adalah terbuka untuk semua jurusan dengan persyaratan harus memiliki minimal nilai B dalam matematika tingkat A atau setara, kecuali gelar pendidikannya sudah dalam matematika atau ilmu aktuaria.
Russel menjelaskan, beberapa perusahaan asuransi memerlukan mata pelajaran gelar tertentu atau MSc dalam Ilmu Aktuaria. “Untuk menjadi aktuaris profesional, mereka harus siap untuk belajar, melatih, dan memenuhi syarat untuk menjadi Anggota Fakultas Aktuaris atau Institute Aktuaris. Badan-badan ini beroperasi di bawah gabungan Profesi Aktuaria dan memiliki status yang sama,” jelasnya.
Menurut Russel, aktuaris harus tetap mengembangkan kapasitas untuk memberikan nasihat sebagai ahli. Dalam konteks ini, kemampuan untuk berkomunikasi dan mengartikulasikan topik yang sulit untuk non-spesialis juga menjadi ketrampilan yang sangat penting untuk dimiliki oleh seorang aktuaris.
Underwriter
Berbeda dengan aktuaris, underwriter menilai risiko dan memutuskan apakah aplikasi penutupan/pertanggungan asuransi diterima atau ditolak. Analisis underwriter ini penting untuk meminimalkan eksposur bagi perusahaan asuransi dan membantu menghasilkan keuntungan.
Dari sisi kualifikasi, Russel menjelaskan setiap lulusan dapat mendaftar dengan preferensi yang diberikan pada gelar dalam mata pelajaran seperti bisnis/manajemen, ekonomi, hukum dan matematika, atau disiplin ilmu atau teknik yang relevan.
“Beberapa perusahaan asuransi yang lebih besar memasukkan underwriting sebagai bagian dari skema pelatihan manajemen lulusan umum. Dan seringkali perusahaan mengambil lulusan sekolah berprestasi,” jelasnya.
Dari sisi keterampilan dan kualitas yang dibutuhkan untuk menjadi underwriter adalah mampu membangun hubungan, memiliki perhatian yang baik terhadap detail, dan menjadi komunikator dan negosiator yang unggul. Di luar itu, empati juga menjadi salah satu kualitas penting yang harus dimiliki oleh seorang underwriter.
Dari penjelasan singkat di atas, dapat disimpulkan bahwa perbedaan secara umum antara aktuaris dan underwriter di industri asuransi yaitu aktuaris menggunakan data untuk menentukan premi yang harus dibebankan untuk siapa saja yang cocok dengan kelompok risiko atau ember tertentu. Sementara itu, underwriter adalah bertugas memutuskan ember mana yang cocok dengan pemohon penutupan asuransi.
|Baca juga: Kompetisi Asuransi Kesehatan di AS Makin Memudar, Siapa Dirugikan?
Adapun perbedaan dalam persyaratan kualifikasi adalah aktuaris bertanggung jawab untuk menentukan premi yang sesuai untuk dibebankan tergantung pada karakteristik risiko tertentu misalnya individu yang berbeda seperti jenis kelamin, usia, pendapatan, dan lokasi geografis. Hal ini disebut sebagai faktor peringkat atau tarif karena semuanya berdampak pada premi pemohon asuransi.
Sementara itu underwriter akan menerima aplikasi dari pemohon asuransi. Hal ini akan mencakup semua yang perlu diketahui underwriter untuk menentukan apakah pemohon dapat diasuransikan atau tidak. Hal ini adalah salah satu implementasi dari prinsip utmost Good Faith atau Uberrimae Fidel.
Dari sisi kualifikasi, aktuaris dan underwriter memiliki kualifikasi yang sangat berbeda. Namun demikian, keduanya bisa saling terhubung secara karir pekerjaan. “Jika mempertimbangkan untuk menjadi aktuaris tetapi mengalami kesulitan menemukan tempat untuk magang aktuaria, maka magang underwriter akan menjadi pengalaman yang sangat baik,” jelas Russel.
Magang atau bekerja sebagai underwriter akan mengajarkan konsep dasar tentang asuransi yang perlu diketahui untuk posisi aktuaria. “Anda juga dapat belajar sedikit tentang proses penetapan harga dan bagaimana pekerjaan aktuaris digunakan oleh bagian lain perusahaan,” jelasnya.
Begitupun sebaliknya, seorang underwriter bisa menjadi aktuaris karena pengalaman di bidang underwriting akan menjadi aset berharga saat bekerja sebagai aktuaria. Langkah pertama dalam melakukan peralihan ini adalah lulus ujian aktuaria.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News