Media Asuransi, GLOBAL – Dalam laporan terbaru dari Aon, Wawasan Pasar Asuransi Global untuk kuartal III/2023 menyoroti tantangan utama yang dihadapi pasar asuransi properti saat industri ini mendekati periode akhir tahun yang krusial.
“Ketika perusahaan asuransi bersiap untuk musim renewal reasuransi puncak dan akhir musim badai Atlantik, mereka menavigasi lanskap yang diperumit oleh inflasi yang terus-menerus, pemulihan rantai pasokan yang lamban, dan kekhawatiran yang sedang berlangsung tentang penilaian properti dan gangguan bisnis, ditambah dengan volatilitas geopolitik,” tulis Aon dalam laporannya yang dikutip dari Reinsurance News.
Perusahaan asuransi secara aktif beradaptasi dengan lingkungan risiko yang dinamis ini dengan menyempurnakan selera risiko, bahasa cakupan, dan praktik penjaminan.
|Baca juga: Premi Asuransi Properti di Asia Pasifik Diperkirakan Capai US$92,3 Miliar pada 2023
Berkolaborasi dengan Aon, perusahaan asuransi mengembangkan pendekatan dan solusi inovatif untuk memenuhi kebutuhan klien mereka yang terus berkembang.
Salah satu prioritas utama yang diidentifikasi dalam laporan tersebut adalah mengatasi underinsurance. Didorong oleh faktor-faktor seperti inflasi, pemulihan rantai pasokan yang lambat, dan meningkatnya biaya tenaga kerja, nilai properti dan gangguan bisnis telah meningkat secara signifikan.
Insurance to value tetap menjadi titik fokus dalam manajemen risiko dan agenda underwriting, karena underinsurance telah terbukti menghasilkan proses penyesuaian klaim yang berkepanjangan dan menantang, yang mengarah pada nilai penyelesaian yang lebih rendah.
Peristiwa geopolitik juga memainkan peran penting dalam membentuk lanskap asuransi. Dampak kemanusiaan dan ekonomi yang meluas akibat peristiwa geopolitik saat ini dan kerusuhan sipil telah meningkatkan kebutuhan akan ketelitian underwriting dan klarifikasi pertanggungan.
Bisnis menghadapi potensi kehilangan pendapatan dari properti dan inventaris yang rusak, serta gangguan dari gangguan bisnis karena penyebab langsung atau tidak langsung, seperti gangguan pemasok dan pelanggan. Risiko serangan siber juga telah meningkat, sehingga mendorong perusahaan asuransi untuk mengambil berbagai tindakan untuk membatasi eksposur mereka.
|Baca juga: ALIRT Insurance Research: 3 Faktor yang Menekan Pasar Asuransi Properti
Risiko rantai pasokan tetap menjadi perhatian yang signifikan dalam lingkungan risiko yang saling berhubungan dan kompleks saat ini. Perusahaan dan manajer risiko bergulat dengan tantangan untuk mengukur agregasi risiko bisnis dari lokasi pemasok, yang mengarah pada visibilitas yang buruk terhadap tingkat keparahan risiko.
Kurangnya informasi mengenai fasilitas dan perlindungan pemasok juga berkontribusi pada kesenjangan informasi dalam penjaminan cakupan Contingent Business Interruption (CBI).
Meskipun modal reasuransi global telah pulih kembali, harga bencana alam diperkirakan akan tetap meningkat secara material. Peningkatan modal pasar reasuransi pada semester I/2023 terutama didorong oleh laba ditahan, pemulihan nilai aset, dan arus masuk baru ke pasar obligasi bencana.
Perusahaan reasuransi telah mengalami peningkatan hasil underwriting dan hasil operasional dari tahun ke tahun, yang disebabkan oleh peningkatan tarif penanggung, retensi portofolio, cakupan risiko yang lebih ketat, dan peningkatan pendapatan investasi.
Dengan pergeseran fokus dari inflasi ekonomi ke inflasi sosial, para reasuradur memantau dengan seksama dampaknya terhadap biaya klaim yang bernilai tinggi dan implikasi cadangan bagi para penanggung.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News