Media Asuransi, GLOBAL – Dalam lanskap teknologi yang berkembang pesat saat ini, ketakutan akan perpindahan pekerjaan karena artificial intelligence (AI) telah menjadi perhatian umum.
CEO and Co-Founder of wefox, Julia Teicke, mengatakan bahwa saya sangat yakin bahwa AI tidak ada di sini untuk menggantikan manusia. Sebaliknya, di sini untuk meningkatkan kemampuan mereka dan mengubah cara kita bekerja sama.
“Hal ini terutama berlaku dalam industri seperti asuransi, di mana kepercayaan dan hubungan memainkan peran penting. Berkaca pada hari-hari ayah saya sebagai broker asuransi, dia selalu menekankan pentingnya membangun hubungan yang bermakna dengan kliennya,” kata Teicke, dikutip dari laman Forbes.com, Selasa 25 Juli 2023.
|Baca juga: Dapatkah Pialang Asuransi Mempercayai AI untuk Menangani Data Sensitif?
Teicke menambahkan, fondasi kepercayaan ini sangat penting untuk memberikan konsultasi yang baik, terutama saat membahas topik sensitif seperti pertanggungan asuransi untuk ketidakpastian hidup. Sentuhan manusia yang dia bawa ke profesinya tidak dapat ditiru oleh algoritma.
“AI tidak diragukan lagi memiliki potensi untuk menganalisis sejumlah besar data dan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang keadaan pelanggan. Tidak seperti penasihat manusia, AI dapat mengambil wawasan dari ribuan poin data untuk menilai risiko dan merekomendasikan cakupan yang sempurna hampir secara real-time. Kemampuan ini menjadikan AI alat yang ampuh dalam memberikan solusi asuransi yang komprehensif bagi klien,” tambahnya.
Namun, ada aspek intrinsik dari sentuhan manusia yang tidak dapat ditiru oleh AI. Empati, kehangatan, dan hubungan emosional yang dibangun oleh broker manusia dengan klien mereka tidak dapat digantikan oleh algoritma.
Percakapan asuransi seringkali melibatkan penanganan skenario terburuk, dan kepercayaanlah yang memungkinkan klien untuk terbuka tentang ketakutan dan kekhawatiran mereka. AI dapat memberikan cakupan yang optimal, tetapi tidak dapat menyampaikan kepastian dan dukungan emosional yang dicari klien selama percakapan tersebut.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News