1
1

Asia-Pasifik Kuasai 39,7% Pangsa Pasar Asuransi Ternak Global

Ilustrasi. | Foto: BRI Life

Media Asuransi, GLOBAL – Asia-Pasifik mendominasi pasar asuransi ternak global dengan pangsa pasar 39,7 persen pada 2024. Laporan Global Market Insights menyebut kawasan ini mencatat pertumbuhan signifikan seiring meningkatnya permintaan terhadap perlindungan risiko finansial dari sektor peternakan, khususnya di negara-negara seperti China, India, dan Australia.

Secara global, nilai pasar asuransi ternak diperkirakan tumbuh dari 4,5 miliar dolar AS pada 2025 menjadi 8,5 miliar dolar AS pada 2034, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 7,4 persen. Adapun pada 2024, pasar ini bernilai 4,2 miliar dolar AS.

|Baca juga: Great Eastern Bantah Langgar Aturan Akuisisi dalam Penawaran OCBC

|Baca juga: Kalahkan Bezos dan Zuckerberg, Larry Ellison Kini Orang Terkaya Nomor 2 Dunia!

Asuransi ternak memberikan perlindungan terhadap risiko kerugian finansial akibat kecelakaan atau penyakit yang menimpa hewan ternak seperti sapi, unggas, babi, maupun sektor perikanan budidaya. Dari sisi jenis perlindungan, cakupan kematian menjadi yang terbesar pada 2024 dengan nilai pendapatan mencapai 2,5 miliar dolar AS.

Mengutip Insurance Asia, Rabu, 9 Juli 2025, jika dilihat berdasarkan jenis hewan, perlindungan terhadap ternak sapi menjadi segmen terbesar dengan pangsa pasar sebesar 31,2 persen pada tahun tersebut.

Pertumbuhan pesat Asia Pasifik didorong oleh kebutuhan yang meningkat terhadap proteksi risiko, terutama di negara-negara dengan sektor peternakan yang kuat. Di China, pertumbuhan pasar juga didukung oleh kebijakan subsidi pemerintah dan inisiatif adopsi asuransi ternak.

|Baca juga: Kerja Sama BRICS Diperkuat, BI Tekankan Pentingnya Koordinasi dan Transparansi Global

|Baca juga: Asia Pramulia (ASPR) Resmi Melantai di BEI, Siap Tingkatkan Daya Saing di Kancah Nasional

Pasar asuransi ternak di China tercatat meningkat dari 440,9 juta dolar AS pada 2021 menjadi 486,2 juta dolar AS pada 2023, mencerminkan komitmen negara tersebut dalam menjaga keberlanjutan sektor peternakan melalui instrumen perlindungan keuangan.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) Akan Stock Split Saham dengan Rasio 1:10
Next Post Mayoritas Bank Revisi RBB 2025, OJK: Ekonomi Global dan Domestik Sangat Menantang!

Member Login

or