Media Asuransi, GLOBAL – Kawasan Asia, khususnya Asia Tenggara dinilai masih akan menjadi mesin pertumbuhan perusahaan asuransi global karena kawasan ini dianggap sebagai salah satu wilayah yang paling disukai oleh perusahaan asuransi multinasional untuk berekspansi.
McKinsey Senior Partner, Bernhard Kotanko, menjelaskan bahwa Asia Tenggara menyimpan banyak peluang dan faktor sosial ekonomi yang dapat mendukung pertumbuhan industri asuransi global.
“Asia terdiri dari kumpulan pasar yang heterogen, masing-masing dengan tantangan dan peluang unik mereka di bidang asuransi. Namun secara garis besar, Asia tetap menjadi mesin pertumbuhan global di bidang asuransi, khususnya asuransi jiwa dan kesehatan. Meskipun kami telah melihat penurunan bisnis baru baru-baru ini di beberapa pasar terutama karena Covid-19, peluang pertumbuhan struktural secara keseluruhan tetap utuh,” kata Kotanko seperti dikutip dari pemberitaan Insurance Business.
|Baca juga: Kerugian Asuransi Gempa Bumi Turki Akan Ditanggung Reasuransi Global
Dia menuturkan ada kesenjangan antara tabungan yang tersedia di masa pensiun dan harapan hidup yang sebenarnya yang akan membutuhkan tabungan pensiun tambahan untuk menutupi rata-rata umur panjang 8 hingga 10 tahun. Hal sama juga terjadi di produk perlindungan properti dan kewajiban untuk rumah tangga komersial dan swasta yang juga terjadi kesenjangan. “Oleh karena itu, Asia tetap menjadi peluang pertumbuhan utama dalam asuransi jiwa global,” jelasnya.
Kotanko menyebutkan lima bidang utama yang dipusatkan oleh perusahaan asuransi global dalam berekspansi di seluruh Asia yaitu:
Pertama, inovasi distribusi –terutama dengan menambahkan kemampuan digital, analitik dan pemasaran, meningkatkan manajemen aktivitas, dan memecahkan masalah churn agen yang tinggi. Kedua, membangun bisnis baru di bidang kesehatan dan masa pensiun.
Ketiga, efektivitas keuangan, termasuk transisi IFRS17 dan peningkatan ekonomi teknis. Keempat, meningkatkan kelincahan, produktivitas, dan inovasi melalui penggunaan teknologi, otomatisasi, dan desain ulang proses yang lebih luas.
Dan kelima, optimalisasi portofolio dengan mencari lebih banyak ruang pertumbuhan di seluruh wilayah, seperti di India dan Vietnam, serta di dalam vertikal setiap pasar, seperti di segmen perkotaan yang makmur atau untuk kebutuhan yang kurang terlayani.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News