Dikutip dari keterangan resminya, Pefindo menerangkan bahwa peringkat tersebut mencerminkan kemungkinan dukungan yang kuat dari PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero), (BPUI atau IFG, peringkat idAAA/stabil) sebagai pemegang saham pengendali terakhir Askrindo Syariah, posisi pasar yang di atas rata-rata, dan kebijakan investasi yang konservatif.
|Baca juga: Askrindo Syariah Diperingkat idA+ dengan Outlook Stabil
Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh paparan yang tinggi terhadap kinerja yang kurang baik dari mitra penjaminan ulang, dan persaingan yang ketat di industri. “Peringkat dapat dinaikkan jika kami menilai adanya tambahan tingkat dukungan yang signifikan dari BPUI, disertai dengan peningkatan profil bisnis dan indikator permodalan yang terus membaik secara berkelanjutan,” jelasnya.
Namun, peringkat dapat diturunkan jika Pefindo melihat bahwa dukungan BPUI melemah secara substansial, yang dapat diindikasikan dari penurunan kepemilikan dan pengendalian yang signifikan atas Askrindo Syariah. Peringkat juga dapat berada dalam tekanan jika profil keuangan Askrindo Syariah memburuk secara signifikan.
Askrindo Syariah didirikan pada November 2012 dengan tujuan untuk memberikan jasa penjaminan baik untuk pembiayaan produktif maupun konsumtif sesuai dengan prinsip syariah.
Pada 30 September 2022, lebih dari 99,9% saham Perusahaan dimiliki oleh PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), dimiliki oleh BPUI sebesar 99,99%) dan sisanya dimiliki oleh Yayasan Dana Kesejahteraan Karyawan Askrindo (YDKKA).
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
