1
1

Asuransi Apa yang Anda Butuhkan?

Ilustrasi.| Foto: Freepik
Media Asuransi, JAKARTA – Mungkin profil keuangan setiap orang bisa berbeda, walaupun status pernikahannya sama. Sehingga risiko keuangan yang perlu diantisipasi berbeda pula. Misalnya, seseorang yang single namun menanggung biaya hidup sekeluarga, akan lebih membutuhkan asuransi jiwa ketimbang asuransi kesehatan.

Apa arti asuransi-asuransi ini? Mari kita bahas!

1. Asuransi Kesehatan

Sesuai namanya, asuransi kesehatan adalah asuransi yang membayarkan biaya tagihan rumah sakit, saat terjadi masalah pada kesehatan kita. Asuransi kesehatan melindungi tabungan dari “kebocoran finansial” akibat sakit.

Hal yang di-cover meliputi rawat inap, rawat jalan, ICU, IGD, tindakan bedah, infus, obat-obatan, fisioterapi dan terapi lainnya, sampai cuci darah.

|Baca juga: Tips Menentukan Pilihan Asuransi Jiwa dan Asuransi Kesehatan

Penyakit yang di-cover mulai dari sakit ringan (tipes, dbd), sakit kritis (kanker, serangan jantung, tbc, diabetes), sampai sakit akibat virus (Covid-19, hepatitis).

Wilayah cover mulai dari seluruh Indonesia, sampai seluruh Asia, Eropa, Amerika, dan sampai seluruh dunia.

Jenis asuransi kesehatan yang terbaik saat ini adalah yang cashless dan bisa full cover sesuai tagihan (onbill).

2. Asuransi Penyakit Kritis

Saat seseorang terkena penyakit kritis, asuransi kesehatan akan menanggung seluruh biaya berobat di RS. Jadi bisa dikatakan, biaya RS sudah aman.

Namun, saat mengalami kondisi kritis, tidak hanya biaya RS yang dibutuhkan. Ada hidden cost yang tidak di-cover oleh asuransi kesehatan, yaitu, saat terkena sakit kritis, Critical Illness Insurance (CII) akan mencairkan sejumlah Uang Pertanggungan (UP) secara cash hidden dan lumpsump untuk membiayai cost di atas.

3. Asuransi Jiwa

Asuransi jiwa menanggung biaya yang muncul ketika seseorang tutup usia. Contoh, saat seorang kepala keluarga berpulang, keluarga akan kehilangan nafkah dari kepala keluarga tersebut.

Masalahnya, saat penghasilan stop, biaya hidup tidak bisa stop. Keluarga tetap harus makan, membayar tagihan, dan menyekolahkan anak sampai lulus.

Asuransi Jiwa akan mencairkan sejumlah Uang Pertanggung (UP) secara cash dan lumpsump, saat seseorang berpulang.

UP dapat digunakan untuk mbiayai pemakaman, membayar utang jika ada, membayar pajak waris & balik nama, biaya hidup, sampai biaya pendidikan.

Idealnya, sebuah keluarga harus memiliki UP Jiwa minimal senilai 5 tahun dari penghasilan pencari nafkah.

4. Asuransi Pendidikan

Program asuransi yang menjamin anak pasti dapat pendidikan terbaik, apapun yang terjadi kepada orang tuanya. Baik orang tua sehat, sakit kritis, maupun meninggal sebelum anak lulus.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Laba Bank BTN Kuartal III/2022 Naik 50 Persen
Next Post Bank Neo Catatkan Laba Rp10,1 Miliar pada Kuartal III/2022

Member Login

or