1
1

Asuransi Global Gencar Manfaatkan Reasuransi Fakultatif, Ini Alasanyya!

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Perusahaan asuransi global semakin serius memanfaatkan reasuransi fakultatif sebagai strategi utama dalam pengelolaan risiko. Menurut laporan terbaru dari WTW, sebanyak 68 persen pelaku industri asuransi berencana meningkatkan penggunaan reasuransi fakultatif dalam dua tahun ke depan.

Reasuransi fakultatif kini menjadi komponen penting dalam manajemen risiko, terutama di tengah tantangan keterbatasan kapasitas pasar. “Fluktuasi suplai dan keterbatasan kapasitas masih menjadi tantangan besar bagi pasar reasuransi,” ungkap WTW dalam Facultative Reinsurance Report 2024 dikutip dari Insurance Asia, Kamis, 19 Desember 2024.

|Baca juga: Kerugian Industri Asuransi Global Capai US$135 Miliar di 2024

Survei yang melibatkan 300 pengambil keputusan senior dari perusahaan asuransi properti dan kecelakaan (P&C) di Eropa, Amerika Utara, Asia Pasifik, dan Amerika Latin ini mengungkap fakta menarik. Sebanyak 56 persen responden menyebut keterbatasan kapasitas pasar sebagai hambatan utama dalam memenuhi lonjakan permintaan.

Permintaan terhadap reasuransi fakultatif didorong oleh kebutuhan mengelola risiko spesifik. “Risiko seperti tanggung jawab lingkungan, tanggung gugat profesional, hingga serangan siber menjadi pendorong utama permintaan,” sebut laporan tersebut. Bahkan, 58 persen responden menilai asuransi siber sebagai peluang bisnis besar sekaligus tantangan utama.

|Baca juga: Reasuransi Global Siap Pamer Kekuatan di Tengah Tingginya Suku Bunga

Tren ini tidak hanya terjadi di satu wilayah. Perusahaan asuransi di Amerika Utara memanfaatkan reasuransi fakultatif untuk ekspansi ke area risiko baru, seperti siber dan energi. Sementara itu, di Asia Pasifik, solusi ini menjadi andalan dalam mengatasi keterbatasan kapasitas, sedangkan di Eropa dan Amerika Latin, fokusnya lebih pada regulasi dan risiko bencana alam.

Kepala Divisi Direct and Facultative WTW, Garret Gaughan, mengatakan bahwa volatilitas ekonomi mendorong perusahaan asuransi untuk semakin adaptif. “Reasuransi fakultatif membantu mereka mengelola risiko, mendukung manajemen modal, dan memperluas produk ke area risiko yang lebih tinggi,” jelasnya.

Gaughan juga menyoroti pentingnya reasuransi fakultatif dalam menghadapi risiko yang terus berkembang, seperti keamanan siber dan perubahan iklim. Menurutnya, strategi ini tidak hanya bertujuan untuk bertahan, tetapi juga untuk memanfaatkan peluang di tengah tantangan industri asuransi global.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Kredit Perbankan Tumbuh 10,79% per November 2024
Next Post Kementerian Komdigi Raih Predikat Informatif Tujuh Tahun Berturut-turut

Member Login

or