1
1

Asuransi Jiwa di Negara Maju Asia Pasifik Bakal Tumbuh Kuat, Ini Penyebabnya!

Ilustrasi. | Foto: Pixabay

Media Asuransi, GLOBAL – Negara-negara Asia Pasifik yang maju diperkirakan mengalami pertumbuhan yang kuat di sektor asuransi jiwa. Terlepas dari kekhawatiran geopolitik dan inflasi, pasar negara maju diantisipasi bakal mendorong setengah dari semua premi tambahan dalam 10 tahun ke depan.

Kondisi itu dengan peningkatan premi dan pendapatan investasi yang meningkatkan profitabilitas sektor asuransi jiwa sebesar 15 persen pada 2024. Adapun industri asuransi telah mencapai keseimbangan baru setelah mengalami tantangan dalam beberapa tahun terakhir.

“Perekonomian global telah mengalami peningkatan yang mengejutkan, yang seharusnya mendorong lebih banyak permintaan untuk asuransi,” kata Kepala Ekonom Grup Swiss Re Jérôme Haegeli, dikutip dari Insurance Asia, Selasa, 23 Juli 2024.

Sektor asuransi jiwa khususnya adalah salah satu yang perlu diperhatikan karena suku bunga yang lebih tinggi mendorong pendapatan investasi dan permintaan konsumen akan anuitas, memberikan lebih banyak orang pendapatan pensiun yang terjamin.

Swiss Re Institute memproyeksikan pertumbuhan PDB global sebesar 2,7 persen secara riil untuk 2024, menyamai 2023, dengan sedikit peningkatan menjadi 2,8 persen pada 2025.

|Baca juga: Ancaman Siber Meningkat, Perlindungan Data Pribadi bagi Individu Jadi Urgen

AS diperkirakan tumbuh sebesar 2,5 persen pada 2024, sementara kawasan euro akan mengalami pertumbuhan yang lebih lambat sebesar 0,7 persen, demikian laporan tahunan World Insurance sigma 2024 dari Swiss Re Institute.

Disinflasi sedang berlangsung, tetapi kembali ke tingkat inflasi yang ditargetkan mungkin tidak merata. Inflasi AS diperkirakan mencapai target pada 2025, sementara Eropa mendekati targetnya karena penurunan harga energi, harga inti yang lebih lunak, dan pertumbuhan upah yang lebih lambat.

|Baca juga: Generasi Milenial Mulai Lirik Investasi di Instrumen Emas

Untuk asuransi non-jiwa, profitabilitas diperkirakan membaik. Setelah kenaikan suku bunga karena biaya klaim yang didorong oleh inflasi, Swiss Re Institute memperkirakan suku bunga lini personal akan tetap tinggi pada 2024 tetapi moderat pada 2025.

Lini komersial akan mengalami kenaikan suku bunga yang lebih lambat dan beberapa pelemahan pasar. Sedangkan volume premi non-jiwa diproyeksikan tumbuh dari US$4,6 triliun pada 2024 menjadi US$4,8 triliun pada 2025, melanjutkan pertumbuhan 3,9 persen pada 2023.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post PLN Genjot Ekosistem Kendaraan Listrik via Infrastruktur Charging Station
Next Post Penutupan Perdagangan: IHSG Negatif, Kurs Rupiah Menguat Tipis

Member Login

or